Lihat ke Halaman Asli

Risang Rimbatmaja

Teman kucing-kucing

Latihan Menunda/Berhenti Merokok (Mumpung Covid-19)

Diperbarui: 28 April 2020   12:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.romania-insider.com

Kata para ahli, merokok mengundang virus corona. Kalau kena, sakitnya nanti bukan sakit versi ringan atau sakit tanpa gejala, tetapi benar-benar serius. Karena itu, kata mereka, ini adalah waktu terbaik berhenti merokok.

Easy to say. Bicara gampang amat.

Meminta orang berhenti merokok tidak seperti mengajak orang cuci tangan pakai sabun.

Saat berusaha menarik keluar, ada daya tarik kuat yang membuat orang susah melepaskan diri.

Sebagian bilang itu adiksi atau ketagihan. Saat berusaha berhenti, ada "guncangan" psikologis dan fisik yang dampaknya melabar ke mana-mana seperti kreativitas berkurang, bawaan tidak nyaman dll.

Jadi jangan asal nyuruh berhenti tanpa menawarkan cara yang efektif.

Saya bukan ahli untuk perubahan perilaku adiktif seperti merokok. Tetapi, dari sejumlah metode yang saya kuasai, mungkin terdengar menarik buat kawan-kawan perokok, yaitu menunda.

Menunda itu, kata dosen filsafat waktu kuliah di Fakultas Sastra, adalah kekuatan terbesar manusia. Saat itu senang banget saya mendengarnya (karena suka menunda-nunda pekerjaan he he he).

Katanya, kemampuan itulah yang membedakan kita manusia dari binatang. Wah, tambah senang saya.

Kalau binatang itu reaktif, alias bereaksi langsung saat menerima stimulus. Manusia tidak demikian. Manusia berpikir dulu. Buat analisis, hipotesis dll sebelum beraksi. Itu semua dilakukan untuk menunda reaksi (tidak reaktif). Di situlah kemudiann menunda menjadi kemampuan terbesar manusia (Hmm, ternyata beda dengan pikiran saya tentang menunda untuk leha-leha sejenak).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline