Lihat ke Halaman Asli

Istilah Alay, Cabe-Cabean dan Terong-Terongan Bukti Terkikisnya Rasa Cinta Tanah Air

Diperbarui: 20 Juni 2015   02:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada zaman sekarang ini kita sering mendengar istilah yang disebut alay, cabe-cabean, terong-terongan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang identik dengan hal-hal norak dan berlebihan dalam bergaya, bertindak dan berperilaku. Banyak orang dengan gampangnya akan mengunakan istilah tersebut untuk menghina gaya orang yang lainnya. Dengan seperti ini maka istilah-istilah tersebut sudah menjadi itentitas tersendiri di Indonesia. tidak sedikit orang yang membanding-mbandingkan gaya anak-anak Alay dengan gaya dari negara lain dan membuat gaya alay menjadi gaya yang buruk. Namun sebenarnya yang tidak benar itu anak-anak yang sering menyandang predikat Alay, cabe-cabean, terong –terongan atau itilahnya yang salah digunakan. Tanpa mereka sadari dengan memberikan istilah tersebut dan mengidentikan pada hal-hal yang negatif dan dianggap memalukan meratelah mulai mengikis rasa nasionalismenya.

Kenapa demikian? Itu karena dengan memberikan label negatif dengan menggunakan istilah-istilah seperti itu maka dapat mnyimpulakan bahwa indonesia memiliki sisi yang seperti itu. Menghina orang-orang dengan menggunakan istilah seperti itu tanpa sadar kita memberikan label pada mereka mengenai hal tersebut. Memang tidak dapat dibilang baik dengan tindakan orang –orang yang terkesan berlebihan tapi bukan berarti orang-orang tersebut tidak lebih baik dari kita yang memberi label istilah –istilah tersebut untuk mereka. menjadi bahan hinaan karena sifat mereka dan menggunakan istilah tersebut sebgai sebuah kata negatif untuk menghinaa seseorang menjadikan kita menghina sesama orang Indonesia.

Fenomena alay, cabe-cabean dan terong-terongan di tengah-tengah kehidupan masayarakat pada era ini menunjukan bahwa orang Indonesia memiliki kecenderungan suka mengolok-olok sesuatu yang sebenarnya berasal dari masyarakat mereka sendiri. Dengan bengitu perasaan tidak seuka dengan istilah-istilah tersebut juga menunjuka berkurang nya rasa cinta tanah air kita. Apabila kita masih memilki rasa cinta tanah air yang tinggi keberadaan orang-orang yang memiliki kecenderungan yang biasa di sebut anak alay tidak menjadi sebuah bahaan hinaan namun sebuah kajian mengapa anak-anak pada masa ini memiliki kecenderungan sperti itu. Mencari sebuh solusi di masyarakat untuk membuat anak-anak penerus bangsa yang memang pantas di banggakan bukan malah menjadikan mereka obyek hinaan secara masal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline