Lihat ke Halaman Asli

Bimbing Anak Menjadi Pribadi yang Baik

Diperbarui: 18 Oktober 2017   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Landasan bimbingan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Ibaratkan sebuah bangunan rumah, landasan bimbingan konseling diibaratkan sebuah pondasi, dan untuk membangun sebuah bagunan yang kuat, maka pondasinya juga harus kuat dan tahan lama. Jika tidak, maka bangunan tersebut akan goyah bahkan bisa ambruk. Begitu juga pada bimbingan konseling, apabila tidak didasari dengan landasan yang kuat akan mengakibatkan kepribadian dan psikologi individu atau siswa sebagai taruhannya.

Disini akan menjelaskan tentang landasan yang bukan hanya menjelaskan tentang hubungan manusia dengan makhluk lain ataupun dengan lingkungannya. melainkan menjelaskan tentang hubungan individu dengan sang penciptanya yakni Allah SWT yang dimaksud adalah landasan religius.

Religion berasal dari kata latin yakni religio berarti "tieup". Dalam bahasa inggris, religion dapat diartikan "having engaged God" atau The Sacred Power.

Secara umum di Indonesia, agama dipahami sebagai sistem kepercayaan, tingkah laku, nilai, pengalaman dan yang terinstitusionalisasi, diorientasikan kepada masalah spiritual/ritual yang diterapkan dalam sebuah komunitas dan antar generasi dalam tradisi.

Dalam pendekatan agama seorang pembimbing atau konselor akan mampu mengatasi permasalahan apapun yang dihadapi klien/siswanya. Karena agama mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, bukan hanya membimbing menjadi seorang hamba yang taat beribadah saja melainkan mengatur hubungan kesemua makhluk dan lingkungannya bahkan mengatur bagaimana menentramkan jiwa/batin.

Agama mempunya peran dalam kesehatan mental :

  • Memberikan bimbingan dalam hidup
  • Menentramkan batin
  • Penolong dalam kebahagian hidup
  • Pengendali moral
  • Terapi jiwa
  • Pembinaan mental

Dalam bimbingan konseling, landasan religius mempunyai 3  pokok penting :

  • Manusia sebagai makhluk Tuhan
    • Manusia adalah makhluk Tuhan yang mempunyai sisi-sisi kemanusiaan. Dan pada sisi-sisi tersebut tidak boleh dibiarkan mengarah terhadap hal-hal yang negatif. Dan untuk mengarahkan sisi-isi kemanusiaan tersebut ke hal yang positif maka diperlukannya bimbingan.
  • Sikap keberagaman 
    • Agama adalah suatu bentuk keseimbangan dari keberagaman. keberagaman yang dimaksud adalah antara kehidupan dunia dan akhirat. Agama harus menjadi pedoman utama dalam kehidupan, nilai-nilai kereligiusannya harus diamalkan dalam kehidupan. Agar tujuan menyeimbangkan kehidupan dan akhirat dapat terwujud.
  • Peranan Agama
    • Dalam penerapan prinsip-prinsip dan hukum-hukum agama agar tidak terjadi penekanan tau pemaksaan. Maka, peranan agama harus ditempatkan dengan posisi yang tepat. Maksudnya, individu atau siswa diberikan kebebasan dalam memilih dan mengambil keputusan. Sehingga agama dianggap mempunyai peran positif dalam bimbingan yang dilakukan.

Dalam pedoman hidup, agama mempunya 4 fungsi yakni :

  • Memelihara fitrah
  • Memelihara jiwa
  • Memelihara akal
  • Memelihara keturunan

Sekian artikel dari saya tentang pentingnya agama sebagai landasan pembentukan kepribadian dan psikologi individu Semoga bermanfat....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline