Lihat ke Halaman Asli

Nova Rio Redondo

#Nomine Best Student Kompasiana Award 2022

Dari Kerapuhan Menjadi Antifragile

Diperbarui: 7 September 2023   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustration: a man is thinking and being antifragile | galadiva.com

Dalam perjalanan hidup ini, sering kali saya merasa rentan dan rapuh. Demikian juga manusia lainnya, pasti juga merasakan hal yang sama, mustahil jika seseorang tidak pernah merasakannya.

Ketika badai kehidupan datang menghantam, seseorang mungkin merasa seperti kerapuhan saat menghadapinya. Rasanya seperti segalanya bisa runtuh kapan saja, dan kecemasan tak henti-hentinya menghantui.

Tetapi terkadang saya berpikir, saat manusia membiarkan dirinya merenung lebih dalam, orang tersebut mungkin menyadari bahwa di dalam kerapuhan itu terdapat peluang yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembang. 

Setelah saya cari-cari di internet ternyata yang seperti itu biasa disebut antifragile. Antifragile ini  pertama kali diperkenalkan oleh Nassim Nicholas Taleb dalam bukunya yang berjudul "Antifragile: Things That Gain from Disorder" pada tahun 2012.

Antifragile ini merujuk pada sifat atau karakteristik suatu sistem, entitas, atau individu yang tidak hanya tahan terhadap gangguan atau ketidakpastian, tetapi sebenarnya memperoleh keuntungan atau tumbuh lebih kuat dari gangguan tersebut.

Atau dalam wikipedia antifragile adalah properti sistem yang kemampuannya meningkat untuk berkembang sebagai akibat dari pemicu stres, guncangan, volatilitas, kebisingan, kesalahan, serangan, atau kegagalan.

Ketika berbicara tentang antifragile, kita berbicara tentang sesuatu yang lebih dari sekadar tahan terhadap stres atau ketidakpastian. Sifat antifragile mengarah pada tindakan yang sebenarnya memperkuat sistem ketika dihadapkan pada tekanan, perubahan, atau ketidakstabilan.

Jika dipikir lagi konsep antifragile ini dapat juga diterapkan dalam berbagai konteks, seperti ekonomi, bisnis, teknologi, dan tentunya dalam kehidupan pribadi manusia.

Contoh dalam konteks bisnis, perusahaan yang antifragile bukan hanya bertahan dalam menghadapi persaingan atau perubahan pasar, tetapi mereka berkembang dan bahkan menjadi lebih unggul karena tekanan tersebut mendorong mereka untuk berinovasi, meningkatkan efisiensi, dan mendiversifikasi strategi mereka.

Hal terpenting dari antifragilie adalah kemampuan untuk belajar dari pengalaman, terutama dari kegagalan. Mereka melakukan adaptasi dan evolusi berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut sehingga menjadi lebih tangguh dan efisien. 

Daripada merasa terancam oleh perubahan, individu atau organisasi yang antifragile melihatnya sebagai kesempatan untuk merespons dengan inovasi, kreativitas, dan peningkatan.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline