Lihat ke Halaman Asli

Rinto F. Simorangkir

Seorang Pendidik dan lagi Ambil S2 di Kota Yogya dan berharap bisa sampai S3, suami dan ayah bagi ketiga anak saya (Ziel, Nuel, Briel), suka baca buku, menulis, traveling dan berbagi cerita dan tulisan

Kerja-kerja Pertamina yang Kian Moncer Saat Ahok Ada

Diperbarui: 15 Juni 2020   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Antara Foto/Hafidz Mubarak

Fenomena Ahok ada di dalam tubuh PT Pertamina menjadi sesuatu bangat bagi Indonesia. Kini PT Pertamina sedang menunjukkan lebih banyak performa terbaiknya.

Artinya dengan selalu memberikan hasil-hasil yang terbaik maka bukan tidak mungkin PT Pertamina akan kian moncer menyamai perusahaan-perusahaan minyak dunia, Shell, Exxon Mobil dsb. Juga bukan tidak mungkin melewati pencapaian perusahaan minyak milik Malaysia, Petronas, ataupun milik Thailand, Petroleum (PTT).

Meliht kinerja Ahok pun tentu tak diragukan lagi, meskipun beliau berada di level Komisaris Utama. Dimana dengan kemampuan manajerialnya yang sangat baik sertai piawai di dalam mengatur birokrasi, mirip-mirip sewaktu dirinya masih menjabat Gubernur di DKI Jakarta waktu lalu.

Transparansi menjadi kunci utama untuk bisa mendapatkan banyak kepercayaan publik kepada salah satu BUMN tersebut. Dan bukan hanya sisi transparansi saja yang harus diutamakan, kebijakan-kebijakan yang diambil-pun harus mengutamakan kepentingan rakyat.

Awal Februari lalu, transparansi seperti untuk pengadaan barang dan jasa di PT Pertamina dulunya tertutup, kini aksesnya semua orang bisa tahu.

Sebab segala proses-prosesnya dibuka sedemikian rupa, supaya bukan orang-orang tertentu saja yang mendapatkan cipratan uang segar saat bekerjasama dengan PT Pertamina. Artinya bisa saja terjadi sistem manipulatif.

Tapi kini beda, semua perusahaan baik penyedia bidang jasa atau barang bisa berkontribusi untuk bekerjasama dengan PT. Pertamina.

PT Pertamina juga baru-baru ini dalam catatan sejarah bangsa kita sudah tidak lagi mengimpor minyak solar, karena Indonesia sudah menerapkan secara nasional sistem solar B30. Dimana minyak bumi hanya 70 persen sedang sisanya minyak nabati yang berasal dari sawit-sawit kita.

Kedepannya peningkatan penggunaan energi terbarukan, seperti minyak nabati bukan tidak mungkin hingga mencapai 100 persen penggunaannya. Dan ini tentu butuh solusi dan inovasi yang lebih besar lagi.  

Artinya dengan segala inovasi yang dilakukan Ahok telah membuat geliat PT Pertamina akan menghasilkan keuntungan lebih besar lagi  bagi bangsa ini.

Tentu keuntungan bukan  hanya dari sisi materi saja, sisi aspek budaya kerja produktif dan transparan-pun akan menurun ke seluruh pekerja dan staf-staf yang ada. Seperti yang pernah dikatakan Ahok dulu waktu menjabat di DKI, yakni jika kepalanya saja lurus,tidak mungkin orang-orang yang dibawahnya tidak lurus.   

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline