Lihat ke Halaman Asli

Rintar Sipahutar

TERVERIFIKASI

Guru Matematika

Anies Kembali Menata Kata Reklamasi dan Pulau

Diperbarui: 23 Juni 2019   23:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi : Tempo.co

Dalam hal "menata kata", kehebatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak perlu diragukan lagi. Tetapi dalam urusan "menata kota", hingga memasuki tahun kedua masa kekuasaannya sepertinya beliau belum menunjukkan prestasi terbaiknya.

Sebutlah ketika beliau merilis istilah drainase vertikal untuk mengatasi banjir tahunan di DKI. Anies mengatakan, jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah, kecil kemungkinan terjadi banjir.

"Air itu turun dari langit ke bumi dan ke laut. Harusnya dimasukkan ke dalam bumi, ke tanah. Di seluruh dunia itu air jatuh itu dimasukkan ke tanah, bukan dialirkan pakai gorong-gorong raksasa ke laut," ujat Anies dalam videonya yang sempat viral ketika itu.

Demikian juga ketika beliau memperkenalkan istilah "naturalisasi kali" untuk mengganti "normalisasi kali" dan "rumah lapis" untuk mengganti istilah "rumah susun", yang beliau yakini dapat mengatasi masalah tata kota Jakarta yang masih semrawut.

Tetapi nyatanya semua istilah maupun teori yang dikemukakan Anies untuk membuat Jakarta lebih baik nampaknya belum membuahkan hasil. "Bahkan tambah buruk," kata warganet yang belum melihat perbaikan.

Sebelumnya politisi PDIP Masinton Pasaribu pernah mengingatkan Anies dalam acara diskusi Radio Sindotrijaya Network dengan topik "Setelah Pilkada Usai". Masinton mengatakan: "Anies-Sandi harus lebih hebat dari Badja (Basuki-Djarot), jangan jago menata kata tapi harus menata kota," kata beliau di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, (Kumparan, 22/4/2017).

Pada Minggu siang (23/6/2019) bertempat di Hotel Grand Sahid, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat saat menghadiri halalbihalal bersama caleg Gerindra DKI, Anies Baswedan kembali "menata kata".

Kali ini Anies berbicara tentang perbedaan antara "reklamasi" dan "pulau". Menurut beliau ada perbedaan antara reklamasi dan pulau. Dan kedua istilah tersebut harus dipahami dengan benar agar tidak terjebak di doorstop diskusi.

"Dari reklamasi saja, disebutnya pulau reklamasi. Tidak ada pulau. Yang disebut pulau itu adalah daratan yang terbentuk proses alami. Kalau daratan yang dibuat manusia itu namanya pantai, bukan pulau," kata beliau (detik.com, 23/6/2019).

Mungkin maksud Anies, definisi pulau adalah daratan yang terbentuk secara alami atau melalui proses alam. Sedangkan daratan yang terbentuk karena dibuat manusia maka itu bukanlah pulau tetapi pantai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline