Lihat ke Halaman Asli

Rini DST

TERVERIFIKASI

Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

3 Wanita di Dalam Lingkaran Kasus Mendiang Brigadir J

Diperbarui: 12 Agustus 2022   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: MaxPixel

Ibu Putri Candrawati (PC) atau Putri Sambo adalah wanita yang pertama disebutkan pada kasus mendiang Bigadir J.

Awalnya dikatakan mendiang Bigadir J meninggal dunia akibat baku tembak dengan Bharada E yang terjadi di rumah Irjen Pol. Ferdy Sambo, mantan Kadiv propam, di Jakarta. 

Mangapa sampai terjadi baku tembak di dalam rumah? Alasan awal yang disebutkan, karena mendiang Brigadir J melakukan pelecehan terhadap ibu PC. Mendiang Brigadir J adalah salah satu ajudan Irjen Pol Ferdi Sambo, dan menjadi sopir ibu PC

Laporan ibu PC malahan sudah lebih spesifik, mengatakan pelecehan seksual. Sebenarnya pelecehan seksual ini pun masih memiliki makna yang sangat luas.

Pernah terjadi di tempat kos anak kami, walaupun bukan merupakan kejadian pada anak kami. Ini di rumah kos khusus untuk wanita. Penjaganya sebut saja namanya mang Karni (bukan nama sebenarnya) dan istrinya. 

Pada suatu hari Minggu, anak-anak kos libur. Ada seorang anak kos, sebut saja namanya Ida (bukan nama sebenarnya) tidur-tiduran di ruang TV. 

Memang tadinya maksudnya tidur-tiduran, tapi tampaknya menjadi tidur benar-benar nyenyak. Lagi-lagi karena hari Minggu yang santai, anak mang Karni main-main di rumah kos tersebut. Anaknya adalah seorang pria, masih sekitar usia anak SMP. Sebut saja namanya Boy ( bukan nama sebenarnya).

Boy menyolek Ida yang sedang tidur, di bagian kaki. Ida terbangun. Melihat Boy yang baru melakukan colekan. Ida marah besar. Kasus ini dilaporkan kepada ibu kos  sebagai kasus pelecehan. 

Ida meminta agar mang Karni diberhentikan sebagai penjaga kos. Ibu tidak mau, mengingat mencari penjaga kos sangat sulit. Ibu menyalahkan Ida mengapa tidur di tempat umum. 

Dengan adanya kasus pelecehan, Ida mengajak teman-teman kos lain keluar dari tempat kos. Tapi teman-temannya tidak mau, karena rumah kos ini lokasinya sangat strategis dekat kampus. Lagian menurut teman-temannya "hanya menyolek" gitu. Ida terpaksa melenggang keluar dari tempat kos sendiri.

Pelecehan seksual memang berbagai tingkatan. Sekalipun sulit untuk menganggap sebagai "hanya", tetapi apakah sebanding untuk malakukan "pembunuhan". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline