Lihat ke Halaman Asli

Rini DST

TERVERIFIKASI

Seorang ibu, bahkan nini, yang masih ingin menulis.

Kolang-kaling, Secercah Kemilau dalam Bulan Ramadan

Diperbarui: 6 April 2022   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemilau kolang-kaling di pasar-pasar, dalam bulan Ramadhan. Sumber gambar: detik health

Putih bening kemilau membuat makin semaraknya bulan Ramadan. Kagum luar biasa akan keindahan yang bagaikan permata, itulah yang dirasakan nini Rini saat mencuci kolang-kaling.

Pasar-pasar berhiaskan kolang-kaling yang berkilauan di dalam ember-ember plastik. Setiap orang hanya tinggal membeli, dengan satuan kilogram.  Dan 1 kilogram harganya sekitar Rp 25000#.

Walau sejak pandemi banyak orang membatasi diri pergi ke pasar-pasar, kolang-kaling bisa dibeli secara online. Harganya sebenarnya sama dengan harga di pasar, tetapi akan dibebani dengan ongkir (ongkos kirim).

Ramadan adalah bulan penuh berkah. Bulan diturunkannya Al Quran pada malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadri. Bulan yang dijanjikan oleh Allah sebagai bulan penuh pengampunan, asalkan kita selalu berusaha menjalankan perintahnya. Perintah Allah tentunya banyak sekali, salah satunya adalah "tidak melakukan korupsi". Jadi janganlah dibalik! Tetap melakukan korupsi, nanti pada bulan Ramadan akan memdapatkan pengampunan. 

Nini Rini mengolah kolang-kaling sudah merasa melakukan amalan yang indah pada bulan Ramadan. Kilau-kemilau yang dipancarkan oleh kolang-kaling membuat hadirnya rasa kagum yang luar biasa. Apalagi Ramadan tahun ini, yang merupakan Ramadan ke 3 pada masa pandemi covid-19. Juga merupakan Ramadan dengan kehadiran cucunya  Laras, sehingga nini Rini mengiris kolang-kaling menjadi 3 bagian kecil-kecil.

Manfaat Kolang-Kaling selama bulan Ramadan.

Kolang-kaling. Sumber gambar: Wikipedia

Selama bulan Ramadan, umat Islam yang telah dewasa wajib melaksanakan puasa.  Kegiatan yang tampak dengan jelas adalah tidak makan dan minum dari subuh hingga mahgrib. Makan dan minum terakhir sebelum terdengar azan subuh, disebut sahur. Waktu mengawali makan dan minum lagi setelah terdengar azan mahgrib, disebut buka. 

Kolang-kaling yang telah diolah merupakan penganan yang disukai banyak orang untuk mengawali buka.  Nini Rini suka mengolah kolang-kaling sebagai es buah.

Siapkan kolang-kaling 250 gram

Cuci bersih. Rendam dengan beras sekitar 15 menit, untuk menghilangkan aroma asam. Lalu cuci lagi hingga bersih

Didihkan air 500 cc.

Rebus kolang-kaling dalam air yang sudah mendidih hingga lunak.

Baru tambahkan gula pasir 120 cc dan daun pandan wangi.

Rebus terus hingga manisnya merasuk dalam  kolang-kaling.

Dinginkan.

Setelah dingin bisa ditambahkan aneka buah-buahan. Misalnya pepaya yang dibentuk bulat-bulat, timun suri dan alpukat yang dikerok dengan menggunakan sendok, mangga uang dipotong kotak-kotak dan lain-lain.

 Tetapi banyak juga yang suka mencampurkan kolang-kaling ke dalam kolak pisang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline