Lihat ke Halaman Asli

Gondrong Akan Tetap Ada dan Berlipat Ganda

Diperbarui: 14 September 2020   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Foto ini hanya simbol (Bd Chandra) Demisioner SiGMA pernah gondrong", Foto tersebut diambil sejak Tahun 2017.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dapat disebut rambut gondrong apabila seseorang laki-laki sudah lama tidak menontong rambutnya. Rambut gondrong sendiri masih tidak bisa diukur secara kuantitatif, tidak ada batasan minimum ukuran panjang rambut yang dapat disebut rambut gondrong.

Pandangan sejarawan Antony Reid menjelaskan rambut gondrong adalah bagian dari tradisi masyarakat Asia Tenggara yang menjadi simbol kekuatan dan kewibawaan pria. Sedangkan menurut Bapak Orde Baru, rambut gondrong di asosiasikan dengan tindakan subversif yang  bertentangan dengan gaya kepribadian bangsa.

Menurut hemat saya, semua benar dan berlaku di zamannya. Namun semua hanya berputar pada garis simbiotik, disatu sisi gondrong sebagi simbol perlawanan dan di lain sisi gondrong sebagai gaya hidup. 

Secara umum ada dua alasan seseorang berambut gondrong. Pertama ikut-ikutan karena sekedar mau. Kedua karena tuntutan pikiran ada bentuk protes tersendiri. Nah semua berputar pada wilayah simbiotik. 

Yang menjadi pertanyaan seberapa besar simbol-simbol itu mampu merubah situasi? Jika tekanan dan pembatasan ruang masih saja masif dilakukan oleh segelintir orang yang sinis dengan rambut gondrong.

Jika ditarik benang sakralnya, bahwa simbol-simbol rambut tidak akan merubah apapun hanya tindakan nyata yang dapat menghasilkan nilai. Model apapun rambut jika ingin berproses dan menuangkan gagasan adalah sah-sah saja.

Tinggalkan perdebatan masalah rambut, masih banyak hal yang harus dikembangkan karena revolusi tidak pecah karena rambut tetapi karena ruang gerak. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline