Lihat ke Halaman Asli

Mudik dan Sampah

Diperbarui: 5 Mei 2022   07:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Semangat mudik, semangat pulang kampung untuk ketemu orang tua dan sanak saudara menjadi agenda khusus lebaran tahun ini, setelah 2 tahun lamanya tertahan tidak bisa mudik karena Covid-19 melanda.

Jam jam 2 dini hari bersiap diri, kami pun berangkat dengan mengendarai mobil, berangkat dini hari bertujuan menghindari kemacetan karena tgl 30 April sudah dipastikan puncaknya pemudik tumpah ruah karena lebaran Insya Allah tgl 2 Mei.

Berangkat dari Bogor menuju Bekasi lanjar jaya, sampe kota kekasi menuju Cikampek jalanan mulai padat merayap bahkan sangat merayap, hmm kemacetan mulai terasa. Hampir 2 jam lamanya bisa keluar dari Cikampek.

Sepanjang jalan dipenuhi dengan mobil dari para pemudik dengan tujuan Jawa Tengah dan Jawa Timur.  

Pemandangan yang membuat hati miris, prihatin, sedih dan apalah istilahnya tampak didepan mata, sepanjang tol cikampek sampe kali kangkung banyak kendaraan yang berhenti dan beristirahan di sisi sebelah kiri jalan, sayangnya mereka juga meninggalkan sampah berserakan dipinggir jalan. 

Sampah-sampah tidak terkumpul dalam satu kantong kresek bekas tetapi tercecer bebas dimana terbuang dimana diletakan. Rest Area yg disediakan tidak mampu menampuk lonjakan pemudik.  Untuk memasuki rest area harus mengantri dari kurang lebih 500 meter dan itu menyebabkan lalu lintas menjadi melambat.  

Pengemudi yang butuh untuk kekamar kecil atau mengisi bensin yang benar-benar masuk dan kedalam rest area, selebihnya memilih beristirahan dibahu jalan, karena makanan dan minuman memang sudah dipersiapkan dari rumah, tetapi kantong sampah tidak. 

Bahkan ada sebuah mobil yang lumayan mewah sedang melaju didepan mobil yang saya tumpangi membuang  berwarna putih dari kaca jendela mobil.  

Sungguh sangat disayangkan, mobil bagus tetapi tidak disertai akhlak yang bagus, terlepas yang melempar sampah dijalan tol itu anak-anak atau orang dewasa. 

Kalaupun anak-anak brarti orang dewasa atau orang tuanya tidak pernah mengajarkn pentingnya menjaga kebersihan dan akhlak ketika berkendaraan termasuk membuang sampah. Alangkah indahnya bila pemudik mempunyai kepekaan dan kesadaran bagai mana menjaga kebersihan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline