Lihat ke Halaman Asli

Rinaldi Syahputra Rambe

Pustakawan Perpustakaan Bank Indonesia Sibolga

Ekonomi Hijau Sebaiknya Dimulai dari Rumah Tangga

Diperbarui: 7 Juni 2023   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak ikut mengambil bagian dalam gotong royong menanam pohon di pinggir jalan Desa Wisata Hijau Bilebante, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (12/2/2021) pagi | KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA 

Perubahan iklim global menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia. Dalam menghadapi ancaman nyata ini, penting untuk mempertimbangkan peran rumah tangga dalam mengadopsi pendekatan ekonomi hijau. Ahli lingkungan telah memperingatkan bahwa suhu bumi diperkirakan akan meningkat sebesar 2,6 C pada tahun 2100, terutama disebabkan oleh emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, yang berkontribusi sebanyak 76%.

Untuk mengatasi krisis iklim ini, negara-negara di seluruh dunia telah berkomitmen melalui Perjanjian Paris pada Desember 2015. Tujuan kesepakatan ini adalah menjaga peningkatan suhu bumi agar tidak melebihi 1,5 C selama abad ke-21. 

Untuk mencapai target ini, negara-negara berkomitmen secara bersama-sama untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap dan mendorong perubahan lain yang berkontribusi pada penurunan suhu bumi. Indonesia juga aktif berpartisipasi dalam perjanjian ini.

Indonesia telah mengadopsi NDC (Nationally Determined Contributions) pada tahun 2016, di mana negara kita berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% melalui upaya nasional dan 41% melalui bantuan internasional. 

Pada tahun 2022, Indonesia meningkatkan komitmennya dengan target pengurangan emisi karbon menjadi 31,89% melalui upaya nasional dan 43,2% melalui bantuan internasional (KLHK, 2022).

Sejatinya menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Mengatasi masalah ekologi tidak hanya memerlukan perubahan paradigma, tetapi juga membutuhkan partisipasi kolektif dalam mengubah kebiasaan yang merusak lingkungan.

Konsep ekonomi hijau menawarkan solusi yang efektif untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan serta kesetaraan sosial masyarakat. Namun, seringkali penerapan ekonomi hijau terlalu berfokus pada kebijakan makro yang melibatkan negara dan lembaga besar. Oleh karena itu, penting untuk tidak mengabaikan peran penting rumah tangga dalam mendorong implementasi ekonomi hijau.

Saya percaya bahwa upaya untuk menjaga lingkungan harus dimulai dari individu dan rumah tangga. Rumah tangga dapat dianggap sebagai miniatur dari negara, dan perilaku yang dilakukan di tingkat rumah tangga memiliki pengaruh yang signifikan dalam menjaga lingkungan. Dalam penerapan ekonomi hijau, masyarakat harus berperan sebagai pelaku dan pengawas.

Untuk mendorong penerapan ekonomi hijau di tingkat rumah tangga, langkah-langkah berikut dapat diambil. Pertama, diperlukan edukasi dan pendidikan yang lebih luas. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekonomi hijau dan dampak positifnya terhadap lingkungan harus ditingkatkan. 

Kampanye sosial, seminar, dan program pendidikan formal dapat menjadi sarana untuk meningkatkan literasi lingkungan dan memperkenalkan praktik ekonomi hijau di tingkat rumah tangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline