Lihat ke Halaman Asli

Rina Adityana

Guru Sejarah SMA Tarakanita 2 Jakarta/ Wakil Kurikulum SMA Tarakanita 2/ Kepala Sekolah SMA Tarakanita 2/ Staf Devisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Wilayah Jawa Tengah

"Grafinata", UMKM yang Tumbuh dan Berkembang Bersama Bank Rakyat Indonesia

Diperbarui: 22 Desember 2022   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjahit konveksi "Grafinata" (Doc. Pribadi)

Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) bagi masyarakat Indonesia sangat terasa sekali. Pemenuhan kebutuhan baik sehari-hari maupun dalam jumlah besar dapat dipenuhi melalui berbagai UMKM yang tumbuh dan terus berkembang. 

Bahkan pemerintah sangat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui UMKM ini. Melalui UMKM memberikan kontribusi terhadap terserapnya tenaga kerja, menghasilkan produksi untuk pemenuhan kebutuhan domestik, bahkan untuk di ekspor.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Telah hadir ditengah-tengah masyarakat, dan di tahun 2022 ini berusia 127 tahun. 

Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu sendiri berdiri pada tanggal 16 Desember 1895, didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah. Seperti diungkapkan oleh Direktur Utama BRI, Sunarso bahwa menginjak usia 127 tahun perseroan tetap dapat menjaga kinerja positif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Secara khusus beliau menyampaikan tentang dukungan BRI terhadap UMKM berupa kredit terus meningkat.

Bapak Ignatius Ferryanto Nugroho (Doc. Pribadi)

Peran BRI bagi UMKM ini sangat dirasakan oleh Bapak Ignatius Ferryanto Nugroho atau yang akrab dipanggil pak Ferry selaku pendiri UMKM yang bergerak dalam bidang konveksi dan percetakan. 

Beliau mendirikan usaha konveksi dengan nama "Grafinata". Beliau merintis usaha ini awalnya karena diajak kerjasama oleh tetangga untuk joinan membuat usaha ini. Awalnya tidak direncakanan untuk mengusahakan sendiri, tetangga tersebut meminjam uang sebesar 30 juta pada pak Ferry akan tetapi karena tidak punya uang sebesar itu maka meminjam di bank dengan jaminan BPKB mobil. 

Harapnnya uang tersebut akan balik modal atau kembali. Akan tetapi ternyata 3 bulan kemudian tetangga yang diajak kerjasama tersebut tidak dapat dihubungi dan pindah rumah sehingga pinjaman tersebut dengan terpaksa harus dibayar oleh pak Ferry. 

Sementara pada waktu itu untuk persiapan usaha telah membeli segala kebutuhan konveksi dari mesin jahit 3 buah, alat pemotong kain, alat-alat untuk sablon. Pak Ferry sendiri tidak memiliki dasar di bidang konveksi, basic beliau adalah percetakan/ printing dan design grafis.

Pembuatan disign dan pemotongan pola dilakukan di rumah pribadi pak Ferry (Doc. Pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline