Lihat ke Halaman Asli

Rijo Tobing

TERVERIFIKASI

Novelis

Tips Mengelola Keinginan Berbelanja

Diperbarui: 11 Maret 2023   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi orang yang sedang belanja di swalayan.| SHUTTERSTOCK/Syda Productions via Kompas.com

Berbelanja seharusnya berdasarkan kebutuhan dan bukan berdasarkan keinginan. Namun, siapa sih yang nggak seneng lihat-lihat barang-barang lucu di Mi***o? Dari cuma lihat, sentuh, akhirnya masuk juga ke keranjang belanja. Waktu sampai di kasir kita ditanya,

"Mau bayar pakai apa, Pak atau Bu?"

Otak pun mulai berputar mencari alternatif pembayaran. Lebih baik membayar secara tunai atau berutang pakai kartu kredit atau fitur menunggak lainnya?

Dari contoh kasus di atas kita tahu bahwa

Kebutuhan bisa diciptakan.

Dan ini menjadi alat untuk membenarkan prinsip bahwa berbelanja itu adalah berdasarkan kebutuhan (yang baru diciptakan 1 menit sebelum tiba di kasir, atau yang baru ada nanti, nanti, nanti, entah kapan, pokoknya beli dulu barang yang MUNGKIN dibutuhkan itu), dan bukan berdasarkan keinginan.

Jika kita begitu lihai membuat strategi untuk pembenaran diri, maka apa yang bisa menahan kita dari berbelanja yang tidak perlu dan berlebihan?

Isi rekening bank kita, Ibu-ibu.

Tiada lain, tiada bukan, hanya isi rekening kita yang menentukan kita bisa belanja seberapa banyak dan seberapa sering.

Isi rekening bank adalah cerminan kemampuan kita memenuhi kebutuhan hidup dengan cara berbelanja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline