Lihat ke Halaman Asli

Rihad Wiranto

Saya penulis buku dan penulis konten media online dan cetak, youtuber, dan bisnis online.

Mengapa Tiket ke Borobudur Harus Tetap Murah?

Diperbarui: 5 Juni 2022   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Candi Borobudur (pixabay)

Bertahun-tahun sejak kecil hingga belakangan ini, saya sempatkan piknik ke Borobudur. Bahkan setelah berkeluarga, Borobudur menjadi salah satu tujuan utama jika ke Yogyakarta dan sekitarnya.

Sejak kecil, guru-guru kita menggambarkan tentang kehebatan bangsa Indonesia melalui bangunan Borobudur. Bangunan berkelas dunia dibuat dari batu, dan konon dengan lem putih telur. Menjadi perdebatan hingga kini, bagaimana cara membangun Borobudur yang sangat besar dan tinggi ini.

Borobudur adalah tempat beribadah penganut Budha, agama yang banyak dianut masyarakat di tanah Jawa dahulu. Kini Borobudur tetap berdiri megah di tengah masyarakat yang mayoritas muslim. Borobudur adalah bagian dari pengamalan toleransi yang sangat diagungkan dalam falsafah Pancasila.

Ketika mendengar Pemerintah akan menaikan tarif hingga Rp 750 ribu, jelas ini kebijakan yang sangat mengagetkan. 

Sesuai dengan keterangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, tiket naik Candi Borobudur naik menjadi Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk turis mancanegara. 

Padahal harga tiket orang dewasa saat ini, saya kutip dari laman travelpromo, hanya Rp 50 ribu per orang. Jika diterapkan ke Rp750 ribu, maka harganya naik 15 kali lipat. 

Oh, betapa mahalnya dibandingkan dengan kemampuan orang Indonesia pada umumnya. Sebagai gambaran Upah Minimum Kabupaten Magelang, lokasi Borobudur, hanya sekitar Rp 2 juta per bulan untuk tahun 2022. 

Siapa yang akan mau berwisata dengan tiket semahal itu, yang setara dengan 30 persen gaji sebulan? Upah minimum di Jawa Tengah juga tak jauh beda. Bahkan orang Jakarta yang akan ke Borobudur, juga pikir-pikir meski UMP lebih dari Rp 4 juta.

Jika orang di sekitaran Yogya akan piknik ke Borobudur, Rp750 ribu adalah ongkos satu keluarga kecil termasuk biaya makan dan transportasi naik motor.

Pemerintah berdalih Borobudur akan terancam jika terlalu banyak orang yang naik.  "Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya Nusantara," kata Luhut..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline