Lihat ke Halaman Asli

[EMPSK] Perempuan Pemerah Waktu

Diperbarui: 17 Mei 2019   02:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : www.kelompokkonstituen.wordpress.com

Tanah-tanah, batu-batu, ketika engkau tak menyerah pada waktu, tajam memenggal putus asa, pada tanah kau semai harap, ketika tunas itu akhirnya berbuah, di tangamu memerah berkah, pada batu engkau pecah kesah, kisah kau sulam, menghalangi jaring waktu, memerangkap penat, para pengalah.

Ada yang tak bisa dijual, ketika air terbit di mata, penukar lemah, engkau mempercayai keringat sebagai maklumat orang-orang kuat, memanggul janin waktu hingga mekar dan kekar, menyapih lalu waktu agar tak menjelma kelu, engkau hanya hidup satu waktu, bagimu hidup tak hanya lampu, tapi roda yang melaju.

Aku ingin mengajari badan, menjadi liat pada usia, menjadi giat pada usaha, tak perlu mengudap kisah keluh-kesah, karena engkau telah memberiku peta.

Memberi arah sang pejuang, tak tersesat pada kerat kemalasan, aku tak ingin kehilangan waktu, tetap merawat malu, ketika hidup sejulur benalu.

Ijinkan aku mempersembahkan roda waktu, ketika masa kelu itu harus dipukul dengan palu, pada tubuhmu kutemukan jalur tak ragu, perempuan-perempuan yang menajam pedang, sebelum usia menyerah pada belulang.

Ujungakar052019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline