Lihat ke Halaman Asli

Rifan Bilaldi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Inilah 4 Trik Memahami Pemenggalan Kata

Diperbarui: 4 Juni 2021   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokpri)

Pada waktu zaman sekolah dulu, kita pernah mendapatkan tugas disuruh memenggal kata. Apakah kalian pernah mengalaminya? Pernah diberi tugas seperti itu? 

Pasti sebagian besar diantara kita semua pernah mengalaminya, tetapi kita sering kali mengalami kesulitan dan kebingungan. Bagaimana sih memenggal kata? Mengejanya atau bagaimana?

Cukup banyak pertanyaan-pertanyaan yang diajukan perihal pemenggalan kata. Apa sih yang kita tahu tentang "pemenggalan kata". Terdengarnya dan dibacanya cukup ekstrem bukan? Pemenggalan yang dimaksud dalam hal ini tidak seseram dan seekstrem yang kita bayangkan, apabila mengetahui kata penggalan. Penggalan yang dimaksud ini adalah memenggal suatu kata agar mudah ketika diucapkan atau dieja, sehingga akan enak didengarnya apabila dituturkan.

Dalam melakukan sebuah pemenggalan kata, terdapat empat trik yang dapat kalian gunakan dalam proses kebahasaan manapun. Salah satunya ketika mengeja suatu kata untuk mengajarkan anak-anak yang baru mulai belajar membaca. 

Baca juga: Yuk Ketahui Pengertian serta Contoh dari Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dan Pragmatik

Kita sering mengejakan kata pada anak yang baru mulai membaca, salah sedikit kita mengejakan kata karena tidak tahu letak pemenggalan katanya, maka akan berakibat fatal pada pemahaman anak.

Kali ini saya akan membagikan sebuah trik atau penjelasan mengenai pemahaman terhadap pemenggalan kata. Dengan demikian, setelah kita mengetahui trik-trik atau memahami tentang pemenggalan kata, dapat segera kita implikasikannya. Sehingga kita tidak perlu keliru dalam memenggal sebuah kata. Berikut empat trik memahami pemenggalan kata.

Pertama, Memahami Ketentuan Pemenggalan Kata Dasar

Pertama-tama yang kita ketahui mengenai pemenggalan kata adalah tentang ketentuan kata dasar. Dalam memahami ketentuan pemenggalan kata dasar, terdapat empat bagian yang menjelaskan kata yang terdapat huruf vokal dan konsonannya.

1.   Apabila di tengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut.

Contoh: ja-il, ka-il, ba-ut, so-al, ta-at.

Perlu diingat, apabila huruf vokal yang berurutan merupakan diftong (ai, oi, au), pemenggalan katanya tidak dilakukan di antara kedua huruf vokal.

Contoh: kata "amboi" pemenggalan yang salah (am-bo-i), pemenggalan yang benar (am-boi).

2.   Apabila di tengah kata terdapat huruf konsonan, pemenggalan kata dapat dilakukan sebelum huruf konsonan itu.

Contoh: ma-kan, te-man, ka-wan, ta-bu, ba-bi, su-kar. Bukan seperti ini, mak-an, tem-an, tab-u, bab-i, suk-ar.

Baca juga: Makna Kata "Meninggoy" dalam Perspektif Semantik

3.   Apabila di tengah kata terdapat dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan kata dapat dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.

Contoh: cam-kan, san-dal, tam-par, tak-dir, dan lain sebagainya.

Namun, apabila di dalam kata terdapat gabungan huruf konsonan ny, ng, kh, dan sy tidak diperkanankan dipisah, harus tetap menyatu.

Contoh: ka-ng-en, makh-luk, ma-sya-ra-kat, bu-nyi.

4.   Apabila di tengah kata terdapat tiga atau lebih huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan katanya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Maksudnya bagaimana? Langsung dan cermati contoh kata berikut ini.

Contoh: ab-sor-bsi, kom-pro-mi, kon-klu-si.

Kedua, Memahami Imbuhan Yang Berupa Awalan dan Akhiran
Pada trik yang kedua ini, kita harus memahami bahwa imbuhan yang berupa awalan dan akhiran, termasuk ke dalam awalan yang mengalami perubahan bentuk serta partikel yang biasanya serangkaian dengan kata yang diimbuhinya, sehingga dapat dipenggal pada imbuhannya.

Contoh: ma-kan-lah, ti-dur-an, wi-su-da-wan, pra-sang-ka, dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline