Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ridwan

Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Surat Terbuka untuk Ahok : Masuklah ke Dalam Islam

Diperbarui: 18 Maret 2016   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Ketika Menjadi Bupati di Bangka Belitung (Letterview.com)"][/caption]“Bismillahirrahmannirrahim".

Dari Hamba Allah. Salam sejahtera untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta. Salam kepada siapa saja yang telah mengikuti petunjuk-Nya.

Yang saya hormati Bapak Basuki Tjahaja Purnama, Pemimpin yang sedang diamanahkan untuk memimpin Jakarta. Salam ta'zim dan silaturahim semoga Bapak dan keluarga senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamin YRA.

Bapak Basuki Tjahaja Purnama, sejak mengumumkan kembali akan maju menjadi calon Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dari jalur independen, Bapak kembali menjadi perbincangan hangat baik di media sosial, televisi, radio maupun media cetak.

Bapak Basuki Tjahaja Purnama menjadi idola baru masyarakat karena dianggap telah menginspirasi masyarakat dan pemimpin lainnya karena kejujuran, keberanian dan ketegasan dalam memimpin Jakarta.

Pembenahan Pasar Tanah Abang, Penggusuran lokalisasi Kalijodo, Pembenahan Waduk Pluit dan pengendalian banjir adalah contoh hasil kinerja Bapak. Tidak heran jika banyak elemen masyarakat Jakarta kemudian berbondong-bondong kembali untuk mendukung Bapak menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022 melalui gerakan masyarakat sipil yang bernama "TEMAN AHOK".

Jujur, saya juga bersimpati dengan cara-cara Bapak memimpin Jakarta walaupun ada karakter Bapak yang juga harus diperbaiki, memang manusia tidak ada yang sempurna.

Apa yang Bapak praktikan dalam memimpin Jakarta sudah sesuai ajaran Islam. Namun, akan lebih elok jika Bapak juga "mengimani" ajaran Islam itu sendiri. 

Bapak Basuki Tjahaja Purnama, masih ada Barrier(penghalang) antara Bapak dengan saya. Ini masalah prinsipil terkait keyakinan kami dalam memilih seorang Pemimpin. Kami sebagai Muslim dilarang untuk memilih Pemimpin Non-Muslim (Kafir).

Hal itu tertulis dalam kitab suci kami, seperti dalam Al-Quran Surat (QS)  Aali 'Imraan ayat 28 :

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline