Lihat ke Halaman Asli

Ridha Zahra Fajrina

Criminology Undergraduate Student, University of Indonesia

Peran Antropologi Forensik dan Relevansinya terhadap Kriminologi

Diperbarui: 20 Desember 2021   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Freepik

Istilah forensik mungkin tidak terlalu asing di telinga kita, namun tahukah kamu jika terdapat sebuah studi yang disebut sebagai Antropologi Forensik? Pernahkah kamu mendengarnya?

Apa itu Antropologi Forensik?

Antropologi Forensik merupakan salah satu cabang ilmu dari Antropologi Biologi, yang biasanya berfokus pada investigasi tulang-belulang manusia. Secara umum Antropologi Forensik mencakup pemeriksaan sisa-sisa kerangka manusia untuk membantu aparat penegak hukum guna menentukan identitas dari sisa-sisa jasad manusia yang tidak dikenal dan juga memperkirakan waktu kematian berdasarkan tulang manusia.

Antropologi itu sendiri merupakan sebuah studi mengenai manusia dan perkembangannya termasuk kebudayaan masyarakat. Antropologi memiliki banyak pendekatan (holisme) dalam memahami banyak aspek yang berbeda dari pengalaman manusia. Antropolog mempertimbangkan masa lalu, melalui arkeologi, untuk melihat bagaimana kelompok manusia hidup ratusan atau ribuan tahun yang lalu dan apa yang penting bagi mereka. Hingga mempelajari apa yang membentuk tubuh biologis dan genetika manusia, serta tulang, dan pola makan manusia. 

Peran Antropologi Forensik

Antropologi Forensik menggunakan berbagai teknik dari antropologi fisik/biologis untuk menganalisis sisa-sisa kerangka manusia, tulang yang membusuk, atau tidak teridentifikasi untuk memecahkan kejahatan. Dengan kata lain, Antropologi Forensik adalah studi berbasis anatomi manusia yang berperan untuk mengidentifikasi individu dalam konteks penyelesaian kasus kejahatan. 

Saat melakukan investigasi, Antropolog Forensik bekerja dengan berbagai kondisi tubuh manusia seperti mumi, tumpukan tulang, tubuh manusia yang membusuk, sisa-sisa tubuh manusia yang hangus bahkan korban kecelakaan pesawat hingga korban bencana alam. Dalam proses identifikasi sisa-sisa tubuh manusia, Antropolog Forensik akan mengacu pada 4 hal, yaitu:

  1. Usia, dapat dilihat melalui panjang tulang;

  2. Jenis kelamin, dilihat melalui perbedaan di tulang panggul, tengkorak, dan tulang paha;

  3. Stature atau perawakan, dilihat dari ukuran besar-kecilnya tulang; dan

  4. Keturunan, melihat jenis ras melalui bentuk gigi dan bentuk tengkorak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline