Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

Kamoro, Menjaga Seni Ukir di Tengah Gempuran Reggae dan Hip Hop

Diperbarui: 2 Desember 2021   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herman, pengukir kayu Kamoro dalam KAMORO Art &Exhibition, Hutan Kota by Plataran, Jakarta (dokumentasi pribadi)

Berbekal pahat, tangan lelaki itu sibuk mengukir sebuah perahu kecil. Di sebelahnya, pada tikar yang sama, seorang perempuan duduk sambil menganyam kulit kayu.

Kehadiran mereka menjadi salah satu daya tarik dalam memperkenalkan seni dan budaya Suku Kamoro dalam Kamoro Art Exhibition & Sale 2021 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta.

"Ini adalah persinggahan-persinggahan. Alat transportasi perahu. Orang Kamoro dulu senang berpindah dan tidak menetap," kata lelaki yang menggunakan pakaian adat lengkap itu, sambil menunjuk motif yang dibuatnya pada di sisi perahu.

Menurut Herman, nama lelaki itu, sejak kecil dirinya sudah menjadi pengukir. Keahlian itu diturunkan dari moyangnya, kakeknya, ayahnya, lalu ke dirinya. Nantinya, akan diwariskan lagi pada anak dan cucu keturunannya. Dari generasi ke generasi.

Ukiran perahu, alat transportasi suku Kamoro (dokumentasi pribadi)

Sore itu, Herman mengukir sebuah perahu kecil. Kehadirannya merupakan salah satu pertunjukan untuk memperkenalkan ukiran Kamoro. Begitupun halnya dengan mama Salomina yang menganyam tas. Beberapa laki-laki muda lain yang juga berpakaian adat, memegang tabuhan.

Diiringi dengan alunan lagu Papua, seperti Sajojo dan Apuse, nuansa budaya Papua hadir. Tak hanya ukiran perahu Kamoro, ratusan bentuk dan motif ukiran khas yang dipajang bisa dinikmati saat pameran 27-29 Oktober 2021.

Pameran tersebut diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe (MWK) dan Plataran Indonesia.

Ukiran Suku Kamoro (dokumentasi pribadi)

Ukiran kayu dan anyaman khas Kamoro dalam pameran itu harganya beragam, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Pengunjung bisa membawa pulang dengan membelinya untuk koleksi di rumah atau kantor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline