Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

PEN, Peluang Konsultasi Bisnis dan Solusi Pembiayaan KUMKM

Diperbarui: 11 Juli 2020   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Msduki mengatakan Pusat Informasi Ekonomi Koperasi UKM untuk akseletasi PEN. (dok.windhu)

 Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak ekonomi. Kemudahan untuk mendapatkan pembiayaan menjadi solusi agar bisa bangkit kembali, terutama dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus  koperasi usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM).  

"Koperasi kami mengalami cukup berat dari sisi cash flow karena memang dengan adanya pembatasan sosial berskala besar ini tidak bisa leluasa bergerak dan anggota memang langsung terdampak dari sisi usaha maupun kelanjutan usahanya," kata  Adhy Suryadi, Chief Executive Officer Koperasi Syariah BMT ItQan.

Buat koperasi syariah yang berlokasi di Padasuka, Bandung mendapatkan pembiayaan sebesar Rp. 5 Miliar dari LPDB pada aahir Juni 2020 sangat berarti dan memang diharapkan. 

Apalagi, BMT ini sudah berdiri sejak tahun 2007 dan sudah ada di 6 kota di provinsi Jawa Barat.Pandemi covid-19, menurut Adhy, telah menyebabkan sebagian besar modal kerja anggota koperasi ini tergerus untuk konsumsi karena bisnisnya tidak berjalan.

Sehingga, adanya kucuran dana dari LPDB ini koperasi bisa memiliki modal kerja baru untuk menggulirkan kepada anggota  masyarakat berpenghasilan rendah.

Adhy menyebutnya sebagai oase di padang gurun ketika lembaga-lembaga lain kesulitan menyalurkan pendanaan. "Di tengah-tengah kesulitan pendanaan dari eksternal, yakin ini menjadi solusi yang sangat baik bagi gerakan koperasi ke depannya," ujarnya.  

Pandemi covid-19 juga memberi dampak bagi Koppas Cempaka Putih. Para  pedagang PD Pasar Jaya Cempaka Putih yang menjadi anggota Koppas mengalami kesulitan keuangan  sehingga menunggak pengembalian pinjamin.

Koppas Cempaka Putih kemudian mengajukan permohonan restrukturisasi kepada LPDB-KUMKM. Menurut H Gusnai, SE MM, Ketua Umum  Koppas Cempaka Putih, Jakarta Pusat, restrukturisasi itu memperoleh relaksasi dan kelonggaran pembiayaan satu tahun tidak membayar dan  satu tahun tidak mencicil. 

Program restrukturisasi pinjaman/pembiayaan bagi koperasi penerima dana bergulir ditujukan untuk mengatasi masalah likuiditas koperasi. "Semestinya harus membayar Rp. 200 juta sebulan, kami tidak membayar. Ini manfaatnya besar untuk pedagang," ujar Gusnai.

Perwakilan  koperasi syariah BMT Itqan dan Koperasi pedagang pasar Cempaka Putih ini hadir menyampaikan pengalaman mengenai pembiayaan koperasi yang pernah diterima melalui LPDB-KUKM.

Pada hari yang sama 2 Juli  2020,  Kementerian Koperasi dan UKM menginsiasi Pusat Informasi Pemulihan Ekonomi Koperasi dan UMKM untuk percepatan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang merupakan strategi pemerintah untuk mengantisipasi dampak Covid- 19 yang fokus di bidang ekonomi dan kesehatan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline