Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

"Don't Be The One" yang Terkena Stroke di Usia Produktif

Diperbarui: 8 November 2019   12:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stroke dapat dicegah dengan menghindari faktor risiko (dok.windhu)

Serangan stroke. Mendengarnya, terus terang ngeri langsung terasa. Saat ini  semakin sering terdengar kabar orang yang terkena stroke, tidak hanya yang berusia lanjut. Namun,  juga pada mereka yang berusia muda dan produktif.

Saat menerima kabar salah seorang kawan terkena stroke di saat sedang giat-giatnya bekerja, saya pun tersadarnya arti pentingnya sebuah kesehatan. 

Stroke bisa mengakibatkan kelumpuhan separuh badan. Terapi untuk memulihkan kembali normal membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit.  

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak. Stroke kondisi kesehatan yang serius yang membutuhkan penanganan cepat.

Kenapa orang terkena stroke?  Bisakah stroke dicegah? Bagaimana mengenali gejalanya?  Hal inilah yang mengemuka saat menghadiri diskusi terkait dengan  Hari Stroke Sedunia tahun 2019 di Kemenkes, yang mengangkat tema Dont Be The One dengan tema nasional Otak Sehat SDM Unggul.

Faktor risiko stroke (sumber:Kemenkes)

Stroke, sebenarnya  sangat bisa dicegah jika melakukan pola hidup sehat dan mengenali gejalanya. Sayangnya, kerap kali seseorang abai dengan rutinitas sehari-hari. Abai pada kesehatan, itu pula yang diakui Iwan, yang pernah terkena serangan stroke.

Meski sudah berlalu satu tahun, serangan stroke yang dialaminya menjelang hari raya Idul Adha, selalu teringat. Stroke yang membuatnya tak mampu mengangkat anggota tubuhnya sendiri. 

Harus menjalani rawat inap selama dua minggu dan  melakukan serangkaian terapi untuk memulihkan kesehatannya seperti sedia kala.

"Tiba-tiba, saya tidak bisa mengangkat tangan," ujar Iwan yang kini berusia 46 tahun. Saat hal itu terjadi, Iwan sempat menduga kemungkinan terkena stroke dari perbincangan dengan kawannya. 

Segera, Iwan dibawa keluarganya ke RS Pusat Otak Nasional  (PON) untuk mendapatkan penanganan medis dan perawatan rumah sakit.

Iwan terkena stroke akibat hipertensi alias tekanan darah tinggi. Biasanya, kalau pusing dan tubuh terasa lelah, Iwan lebih memilih untuk beristirahat saja dengan anggapan hanyalah 'kecapekan'.  Itulah yang dilakukannya  pada hari setelah pulang kerja, sebelum terkena serangan stroke.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline