Lihat ke Halaman Asli

Rianblackcross

Just for blogging, And enjoy read my content.

Resiko Di Usaha Pertanian Yang Bisa Membuat Bermasalah

Diperbarui: 24 Oktober 2022   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : Freepik

Petani harus memenuhi perubahan kebutuhan dan harapan regulator, konsumen, serta pengolah makanan dan pengecer. Ada tekanan yang meningkat dari perubahan iklim, erosi tanah, dan hilangnya keanekaragaman hayati, serta dari perubahan selera konsumen terhadap makanan dan kekhawatiran tentang bagaimana makanan itu diproduksi. 

Selain itu, alam tempat pertanian bekerja -- tanaman, hama, dan penyakit -- terus menghadirkan tantangan tersendiri. Sementara pertanian modern menyediakan sejumlah besar solusi, hasilnya tidak selalu sama karena setiap pertanian adalah unik. 

Setiap pertanian memiliki bentang alam, kondisi tanah, teknologi yang tersedia, dan potensi hasil yang berbeda. Hal-hal inilah yang menjadi tantangan bagi usaha pertanian yang sering kali membuat bermasalah. Untuk kalian yang ingin tahu tentang riskan masalah tantangan di dunia pertanian itu, Saya punya jawabannya, nih.

Masalah apa yang dihadapi petani, sehingga memungkinkan  bermasalah?

Petani perlu menghadapi banyak masalah, termasuk bagaimana:

  • Mengatasi perubahan iklim, erosi tanah, dan hilangnya keanekaragaman hayati
  • Memuaskan permintaan, selera, dan harapan konsumen yang berubah
  • Memenuhi permintaan yang meningkat untuk lebih banyak makanan dengan kualitas lebih tinggi
  • Berinvestasi dalam produktivitas pertanian
  • Mengadopsi dan mempelajari teknologi baru
  • Tetap tangguh terhadap faktor ekonomi global
  • Menginspirasi kaum muda untuk tetap tinggal di pedesaan dan menjadi petani masa depan

Petani harus beradaptasi dengan perubahan iklim

Efek perubahan iklim mempengaruhi kemampuan petani untuk menanam makanan yang kita semua butuhkan. Cuaca yang semakin tidak menentu dan kejadian yang lebih ekstrim -- seperti banjir dan kekeringan -- mengubah musim tanam, membatasi ketersediaan air, memungkinkan tumbuhnya gulma, hama dan jamur, serta dapat menurunkan produktivitas tanaman. Sedangkan, erosi tanah mengurangi jumlah lahan yang tersedia untuk pertanian, dan penurunan keanekaragaman hayati mempengaruhi penyerbukan tanaman. 

Pada saat yang sama, petani berada di bawah tekanan untuk menghemat air dan menggunakan lebih sedikit input pertanian. Oleh karena banyaknya efek dari perubahan iklim yang tidak menentu ini, maka banyak proyek usaha tani yang juga mengalami kendala, sehingga membuat menjadi bermasalah. Sulit memang menghindari tantangan tersebut, tapi kami berusaha untuk meminimalisirnya.

Kebutuhan dan harapan konsumen mendorong rantai nilai makanan

Petani perlu memenuhi permintaan yang meningkat untuk lebih banyak makanan dengan kualitas lebih tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pergeseran fokus dari kekhawatiran tentang 'makanan yang cukup' menjadi 'makanan yang baik'. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline