Lihat ke Halaman Asli

YUSRIANA SIREGAR PAHU

TERVERIFIKASI

GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Calistung untuk Anda yang Punya Anak 4-7 Tahun

Diperbarui: 6 Februari 2023   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by Kirkastahti.com

Calistung merupakan  istilah atau singkatan dari kegiatan anak. Singkatan dari kata membaca, menulis, dan berhitung. Calistung bisa dianggap sebagai metode belajar. Metode yang biasa diajarkan orang tua kepada buah hati sejak berusia 4-7 tahun.

Memang ada anak diusia itu belum bisa caltung. Mungkin orangtua kurang faham usia tepat membiasakan anak memegang pensil dan buku. Apalagi bacaan.

Seperti kasus anak PRT saya. Ia bercerita bahwa anaknya kemungkinan takkan naik ke kelas 2 SD karena belum bisa calistung. Ia dipanggil guru ke sekolah. Gurupun bertanya bagaimana cara belajar anaknya di rumah.

"Ari tak mau belajar, Kak. Ia main saja. Sejak kecil tak mau megang pena atau pensil. Barulah saat TK dikit-dikit belajar memegang pensil."

Duh, udah telat dong kalau menurut saya. TK sudah berumur 5-6 tahun. Karena anak saya 3 orang semua bisa calistung sebelum usia TK. Malah belum 3-4 tahun. Tak ada paksaan sih. Cuma, pengaruh ini kali;

Pertama, saya suka menulis dekat anak. Maklum rumah kami kecil, semua aktuvitas di sini, di ruang ini. Melihat saya menulis, anak pun meniru, ia minta kertas. Kadang buku murid sayalah yang dicoretnya. He he he.

Kedua, kemudian, suami saya wartawan, tiap hari kami membaca koran. Koran pun dibiarkan saja tergeletak di ruang keluarga itu. Anak pun ikutan buka koran. Anak saya yang sulung suka gambar pesawat. Tanpa calistung, ia hafal nama-nama pesawat.

Bahkan rute pesawat, ia hafal. Merpati terbang ke mana, Lion Air, dan Air Asia. Adam Air dan Batik ya. Duh, saya saja tak hafal. Perlahan ia mulai iseng bertanya ini huruf apa dan ini angka berapa.

Ketiga, saya suka malas beres-beres. Hingga pernah lo tetangga menggunjing saya. Rumah guru kok berserakan, katanya. He he he. Tanpa mereka sadari dan saya sendiri sadari membawa berkah, anak cepat bisa calistung. He he he.

Bagi orang dewasa, membaca tidak sekadar membunyikan huruf-huruf. Tapi sudah sampai pada tahap memahami dan menangkap inti sari dan gagasan artikel, konten, buku, situasi, keadaan diri, orang lain, fenomena alam, sosial, dan banyak hal dalam kehidupan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline