Lihat ke Halaman Asli

Riana Dewie

TERVERIFIKASI

Content Creator

Nikmatnya Kulineran Sate Klathak di Warung Nglathak Jogja

Diperbarui: 25 Januari 2017   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nikmatnya Sate Klathak di Warung Nglathak (dok.pri)

 Bagi saya, makan sate kambing itu biasa. Tapi kalau satenya diolah dari daging kambing higienis, dibumbui dengan gurihnya garam, ditusuk dengan jeruji sepeda dan dihiasi dengan legitnya Mozarella, ini baru luar biasa. Incip sekali saja sudah bikin ketagihan, bagaimana kalau berkali-kali ya? Dijamin Anda kegirangan. Hihihi... Gak usah berlama-lama lah, semua juga tahu kalau yang dimaksud adalah Sate Klathak. Tapi, yang ini sungguh spesial. Spesial rasanya, spesial kemasannya, spesial warungnya :D  

Setiap mendengar kata ‘Klathak’, yang saya ingat adalah menu olahan daging kambing yang gurih dan jauh dari rasa eneg. Tentu saja, sate klathak kan hanya natural dibumbui garam tanpa embel-embel bumbu lainnya. Warnanya boleh saja polos atau tak jauh dari warna daging mentahnya. Tapi jangan salah, rasanya itu lho... maknyus.

Nah, demi memanjakan lidah, sore yang mendung itu tak mengurungkan niat kami untuk mendatangi sebuah warung mini yang ada di tengah kota Jogja. Warung NGLATHAK namanya. Sudah tahu dong apa yang dijual di sana? Yup, tentu saja sate klathak dan juga trah besar olahan kambing lainnya seperti tongseng dan tengkleng.

Warung Nglathak selalu ramai pengunjung

Seperti yang saya bilang di awal, warung Nglathak ini memang tak bisa. Disini saya temukan beberapa keistimewaan yang takkan saya dapatkan di warung klathak lainnya. Ada banyak keunggulan yang menarik perhatian pengunjung hingga selalu ketagihan untuk kembali menikmati hidangan kreatif ala Mas To, owner warung Nglathak.

1. Dimana bisa berkuliner Klathak dengan pilihan daging higienis dan gak amis? Tentu saja di warung Nglathak.

Saat mencicip sate klathak di warung kekinian ini, saya sempat kaget karena rasa daging kambingnya tak amis (prengus), seperti warung-warung klathak lainnya. Rasa amis pada daging kambing ini kadang menjadi masalah bagi beberapa pecinta kuliner, termasuk saya.

Sekarang sih tak perlu khawatir, Anda bisa incip daging kambing segar tanpa amis karena Mas To sangat memperhatikan standar  penjagalan yang sehat serta cara pengolahan yang higienis. Selain itu, daging domba betina afkir yang tak beranak lagi dipilihnya untuk sajian menu di warungnya. Hasilnya, daging warung Nglathak sungguh terasa empuk, tak amis dan nikmat di lidah.  

Proses Pembakaran Sate Klathak

2. Dimana bisa ditemukan warung sate klathak yang ramah lingkungan? Di Warung Nglathak tentunya.

Selain memilih domba betina afkir dari peternak lokal di Bantul, mas To mencoba mengembangkan usahanya dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Untuk menghidangkan nasi sehat, ia menggunakan beras organik yang didapat dari petani Magelang. Oh ya, bagaimana jika konsumen tak suka daging kambing? Jangan khawatir, mas To telah menyediakan daging ayam organik yang tersaji istimewa.

Anda juga dapat merasakan sensasi kesegaran Yoghurt sebagai teman istimewa sate klathak, tongseng maupun tengkleng. Nah, bahan dasar susunya ia dapatkan dari peternak sapi perah di daerah Cangkringan. Sajian minuman dingin lainnya yang tak kalah unik adalah teh biru, teh bunga telang yang bisa berubah warna jika ditetesi air jeruk nipis. Bunga telang segar ini ia dapatkan dari rekannya yang tak lain adalah petani organik di daerah Prambanan.

Penampakan Bunga Telang yang sudah dikeringkan

Mas To tampak bersemangat untuk mengembangkan bisnisnya ini karena bisa bekerjasama dengan rekan-rekannya yang menggeluti bidang pertanian maupun peternakan yang tak henti mensuplay bahan-bahan sehat untuk menyajikan menu istimewa di warung Nglathak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline