Lihat ke Halaman Asli

Riadwi

hi 🧚🏻‍♀️

Kenangan

Diperbarui: 6 November 2020   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di aplikasi yang dulu sempat banyak peminatnya yang bernama BBM, aku mengenalnya. Mengenal pria yang sampai saat ini masih benar-benar tidak bisa aku lupakan.

Pria berinisial "I" yang mampu membuatku terbang dan menjatuhkanku pula secara bersamaan. Pria yang keras kepala namun sebenarnya sangat penyanyang dan sangat menghormati kedua orang tua nya.

Tepat pada saat aku kelas 2 SMP atau kelas 8, aku mengenal nya. Entah bagaimana perkenalannya yang jelas saat itu sifatku masih labil atau mudah sekali untuk menyukai seseorang.

Kita saling menyebutkan nama, bertanya status, juga hal-hal lain yang memang patut diperbincangkan. Singkat cerita sudah satu bulan kita dekat, lantas apa salahnya jika aku meminta kejelasan hubungan?. Dia bersedia dan mengajakku bertemu lantas dia menyatakan jika dia juga menyukaiku. Tunggu, saat itu aku tidak menyatakan perasaan hanya bertanya kejelasan saja, lho!.

Jika ingin berbicara jujur, sampai saat ini pun aku masih ingat kapan tepatnya aku dan dia menjadi kita, sembilan April. Hubungan berjalan lancar selama dua minggu, tapi tepat pada saat aku berulang tahun dimana dia berjanji akan datang kerumah memberikan sedikit kejutan ternyata batal karena aku mengetahui jika dia sudah memiliki hubungan dengan adik kelasnya, pada saat itu juga aku menyudahi hubungan kita. Brengsek namun sayang.

Tidak lama setelah aku mengetahui hal itu, aku sedikit memberi jarak tapi sayangnya usaha ku sia-sia saja karena aku maupun dia sama-sama tidak ingin menjauh. Pada akhirnya kita dekat kembali dan maaf jika sikapku kekanak-kanakan karena meminta dia untuk mengakhiri hubungannya dengan sang pacar. Mungkin Dewi Fortuna saat itu sedang berpihak padaku, dimana dia pun meng-iyakan ucapanku.

Setelah dia putus dengan sang pacar, kami kembali dekat namun tanpa status hubungan yang jelas. Hampir 2 bulan kamu dekat, ternyata dia mendekati teman saat di Sekolah Dasar, yang lebih tepatnya ternyata perempuan itu adalah teman curhatku saat aku menceritakan tentang dia. Kabar itu aku terima dari salah satu teman kelasku yang juga teman dari teman curhatku.

Kaget juga kecewa tercampur menjadi satu. Saat aku pulang sekolah, aku langsung mencari dimana telepon genggamku dan langsung bertanya. Memang aku tidak ada hak untuk itu, tapi apa salahnya bertanya. Aku bertanya, mengapa dia melakukan itu padahal jelas dia juga sedang denganku walau tanpa status yang jelas, dan jawaban darinya membuatku berpikir dua kali karena "kamu off BBM sih kan aku jadi sendiri, yaudah ternyata dia baper sama aku, aku ajak pacaran lah" WTF.

Padahal tiga hari sebelum dia menjalin hubungan dengan teman curhatku, dia sempat pergi berdua denganku. Kecewa iya kaget juga iya. Tapi apa boleh aku tetap tidak ada hak akan dia.

Memang sifatku yang ceroboh dan aku yang bodoh, aku melupakan satu hal, dimana aku masih menggunakan foto profil yang fotonya adalah foto aku juga dia. Pacarnya pun mengetahui akan hal itu, dan dia pun marah. Tidak bohong, bahwa aku sangat takut. Aku pun bercerita dengan kakak kelas perempuanku, cerita akan hal yang hari itu terjadi.

Karena kebodohanku itu aku pun meminta izin untuk pergi kepada dia atau jelasnya untuk menjauh darinya. Lagi-lagi jawaban dia pun membuatku berpikir juga membuatku senang, dia berkata "kamu jangan pergi biar aku yang putusin dia aja, kamu tetep disini sama aku" dan BOOM dia benar-benar memutuskan hubungan dengan pacarnya detik itu juga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline