Lihat ke Halaman Asli

Reyne Raea

Blogger Influencer Surabaya

Anak Libur Ibu Pusing, Giliran Masuk Sekolah Malah Kangen

Diperbarui: 16 Juli 2019   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kegiatan belajar di sekolah (Foto: dokumentasi pribadi)

Libur telah usai, hari ini anak-anak akan masuk sekolah lagi, setelah melewati libur yang teramat panjang (bagi saya seorang ibu). Pagi ini, kehebohan seperti yang biasa terjadi saat anak sekolah, kembali saya lakoni.

Mulai dari membangunkan si kakak sejak pukul 04.30 agar bisa sholat Subuh dengan khusuk sambil sesekali diingatkan agar membaca doa sholat, bukannya tidur sambil sujud, menyediakan sarapan sehat dan tetap mengenyangkan agar si kakak tidak lemas selama di sekolah, lalu meminta si kakak sarapan sambil diingatkan agar tidak tidur di meja makan.

Waktu terus berdentang, semua kehebohan saya sebagai ibu beranak SD kelas 3 belum juga berakhir, setelah si kakak sarapan, segera saya memimnta dia mandi dengan bersih dan cepat, setelahnya si kakak harus segera berpakaian dengan rapi, mengecek lagi isi tas yang harus dibawa, hingga akhirnya kendaraan antar jemputnya datang membawa si kakak ke sekolahnya.

Lalu, setelah semua kehebohan tersebut saya lewati dengan baik, tentunya dengan sejuta istigfar agar lebih sabar dan meminimaliskan omelan ketika melihat ke'lelet'an atau ke'slow motion'an si kakak. 

Lalu suasana kembali hening, hanya ada si adik yang masih berusia belasan bulan yang sepertinya merasa aneh karena kehilangan 'godaan' kakaknya, seperti yang terjadi selama 3 minggu ke belakang saat kakak libur.

Seharusnya Saya Bahagia, Tapi..

Sesungguhnya, saya sudah melewati berminggu-minggu ke belakang dengan segala rasa pusing. Dari kesal melihat si kakak yang setiap hari sibuk nonton TV, atau main gadget, atau juga menggoda adiknya lalu kemudian terdengar suara tangisan melengking.

Sebentar kemudian hening, lalu terdengar suara tertawa cekikikan bersama, disusul suara 'brak' sesaat kemudian terdengar suara tangisan kencang karena adiknya jatuh atau kakaknya dilempar benda oleh adiknya.

Sungguh, sebagai seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya di rumah saja, tanpa adanya orang lain yang membantu, demikian pula suami yang tidak bisa membantu setiap hari, karena harus bekerja di kota lain. Membuat saya seolah merindukan masa anak masuk sekolah.

Setiap hari, saya jadi menghitung hari, agar hati terhibur dengan mengetahui, kapan saatnya kakak masuk sekolah lagi, agar suasana rumah lebih tentram, setidaknya selama si kakak ada di sekolah.

Terlebih si kakak masuk full day school, karenanya dia pulang agak sore dan saya bisa menikmati ketenangan selama berjam-jam tanpa anak yang bertengkar dan menangis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline