Lihat ke Halaman Asli

Biologi Laut: Paus Biru Pigmy India Terancam Aktivitas Manusia

Diperbarui: 15 Desember 2019   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A digitally created image of a blue whale swimming underwater naturepl.com / David Fleetham / WWF

Paus biru adalah salah satu hewan laut yang dikenal banyak orang. Hewan ini merupakan hewan terbesar yang hidup di bumi. Paus biru memiliki subspesies yaitu paus biru pigmy (Balaenoptera musculus indica). Paus biru pigmy dapat ditemukan di lautan india utara. Jenis paus ini memiliki ukuran 5 meter lebih pendek dibandingkan relatifnya yang hidup di Antartika dan hanya menetap di perairan tropis atau hangat. Karena tidak banyak yang meneliti paus pigmi, IUCN menetapkan status paus pigmy sebagai "Data deficient" di red list spesies terancam.

Penyebab kematian alami paus biru masih belum diketahui. Namun aktivitas manusia adalah salah satu penyebab kematian paus yang paling berpengaruh dalam penurunan populasi hewan tersebut. Paus pigmy juga memiliki faktor yang meningkatkan resiko kepunahannya, seperti ukuran tubuhnya yang besar, umur yang panjang, dan distribusi terbatas.

Berdasarkan penelitian de Vos, aktivitas manusia yang berbahaya untuk paus yaitu penangkapan tidak sengaja, tertabrak kapal, dan polusi baik polusi kimia, plastik maupun suara.

Terkadang alat-alat memancing seperti jaring ikan tersangkut di ekor paus sehingga paus tersebut mati tenggelam. Namun kasus terbelit jaring yang terdokumentasi hanya terbatas. 

Blue whale entangled in large mesh drift gillnet off Mirissa, Sri Lanka, in February 2011 (photo credit: TonyWu).

Sebaliknya, penabrakan kapal merupakan penyebab kematian yang banyak tercatat. Resiko tertabrak terlihat tinggi pada kapal yang kecepatannya melebihi 10-14 knot. Banyak jalur kapal yang bertumpang tindih dengan habitat alami paus biru. Pada tahun 2012 terdapat 2 kasus tercatat paus pigmy yang tertabrak kapal di Sri Lanka. Salahsatunya ditemukan tergantung di bagian bow kapal kontainer saat tiba di pelabuhan Colombo dan satu lagi ditemukan di lautan pantai selatan dengan luka baling-baling di sekujur tubuhnya.

Blue whale on bow of container ship in Colombo Harbour, Sri Lanka, on the 20thofMarch 2012 (photo credit: Sopaka Karunasundara).

Polusi juga berpengaruh dalam penurunan populasi paus pigmy. Beberapa paus dari laut Mediterania dan Atlantik Utara ditemukan mengandung beberapa senyawa toksik didalam tubuhnya seperti PCB dan DDT. Dan seperti kebanyakan biota laut lainnya, paus pigmy juga dalam bahaya terkontaminasi mikroplastik. Selain pencemaran kimia, ada juga pencemaran suara dari aktifitas di pelabuhan seperti suara kapal besar. Pencemaran suara ini dapat mengganggu pola mating dan panggilan dari paus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline