Lihat ke Halaman Asli

Reviana Tyas Ayu Diani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM : 21107030010

Overwhelm, Kamus Bahasa Jaksel yang Memengaruhi Kesehatan Mental

Diperbarui: 22 Mei 2022   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Overwhelm. (sumber: pixabay.com/mohamed_hassan)

"Aduh kerjaan banyak, tugas numpuk, masalah ini gimana ya, belum lagi masalah yang itu," ucap seseorang dalam diamnya. Terkadang yang terlalu banyak diam sedang bertengkar dengan isi kepalanya sendiri. 

Seseorang yang sedang dalam fase pusing, stress, tertekan, dan kewalahan karena banyak hal yang terjadi secara bersamaan bisa disebut sedang overwhelmed. 

Istilah dalam bahasa Inggris inilah yang populer digunakan anak Jakarta Selatan aka Jaksel sehingga masuk dalam kamus bahasa Jaksel.

Tentu beberapa orang pernah merasakan overwhelm. Bentuk kewalahan ini tidak hanya terjadi dalam masalah pekerjaan, tetapi juga masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Terkadang ada hari yang berjalan tidak sesuai dengan rencana dan keinginan, misalnya saja tiba tiba mati listrik, internet lambat, bos marah-marah, kerjaan mepet deadline, badan udah capek, otak tidak bisa diajak kerja sama hingga kamu merasa tidak cukup waktu untuk menyelesaikan semua rencana yang ada.

Belum lagi pekerjaan rumah seperti cuci baju, cuci piring dan lainnya yang sudah menumpuk. Ada masalah sama orang tua, teman, bahkan masalah sama pacar yang bikin pusing.

Tapi kehidupan akan terus berlanjut sehingga orang akan cenderung mencoba untuk mengerjakan semua tanggung jawab dan kewajiban yang ada. 

Terkadang sampai kewalahan hingga akhirnya bisa membuat stress dan tidak produktif, yang terjadi malah stuck sama keadaan dan tidak bisa mikir secara jernih alhasil rencana jadi berantakan. Hal-hal yang harus dilakukan secara bersamaan akan terasa lebih susah dan lebih berat dari biasanya.

Dampak overwhelm juga tidak baik bagi kesehatan tubuh maupun mental. Bagi sebagian orang yang merasa menghadapi situasi sulit sendirian akan merasa panik, yang ada dalam pikirannya malah kemungkinan buruk yang akan terjadi. 

Perasaan panik begitu memicu emosi, seseorang akan mudah tersinggung, mudah menangis, bahkan marah. Sedangkan saat sebagian orang merasa hidupnya terlalu ramai hingga menyebabkan overwhelm ini akan merasa bahwa kabur dan menghilang sejenak dari kehidupan adalah solusinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline