Seorang Ayah Sejati Akan Berjuang Untuk Kebahagiaan Istri dan Anak-anaknya
Pada hari Sabtu kemarin 18/1 saya merasa sangat beruntung karena terpilih menjadi salah satu peserta yang berkesempatan nonton bareng dengan teman-teman dari Kompasianer Jogja. Film yang kami tonton waktu itu adalah Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini film keluarga besutan sutradara Angga Dwimas Sasongko, mengangkat cerita novel karya Marchella FP yang alur ceritanya cukup menguras air mata para pembacanya. Pada kesempatan ini kami nonton bareng di XXI Sleman City Hall Yogyakarta.
Keseruan perdana di awal tahun 2020 bersama keluarga Kompasianer Jogja sangat terasa. Sudah beberapa waktu kami tak berkumpul bersama. Moment nonton bareng menjadi awal yang baik untuk berjumpa kembali. Cerita tentang kerinduan untuk bisa terus bersilaturahmi menjadi tema hangat pertemuan waktu itu.
Pengalaman menjadi keluarga kompasianer Jogja, juga apa saja yang sudah didapatkan selama ini. Kalau saya bergabung di Kompasianer Jogja berasa punya keluarga baru dengan minat yang sama yaitu menulis. Dari banyak teman saya belajar untuk menulis dengan lebih baik tetapi tetap dengan gaya menulis saya yang apa adanya. Lalu dapat akses masuk ke beberapa acara secara free tetapi dengan berkontribusi melalui tulisan. Itu sebagian dari pengalaman yang menurut saya tak bisa dinilai dengan uang.
Pemberitahuan pintu teater satu telah dibuka, menghentikan cerita kami. Lalu kami bergegas menuju pintu teater satu dan mencari tempat duduk sesuai dengan tiket yang kami pegang. Tiket saya tertulis bangku D10, berarti saya berada di baris keempat tepat di kursi paling pinggir. Saya pun duduk senyaman mungkin sambil sesekali memperhatikan beberapa cuplikan film yang akan tayang. Karena saat saya masuk film belum mulai. Sesaat kemudian barulah kami menikmati film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.
Kami pun terbawa dalam suasana film yang berkisah tentang kehidupan sehari-hari. Apa yang diceritakan di film seolah-olah nyata dialami oleh banyak penonton yang sudah melihat film ini. Sama seperti Vidi Aldiano saat membaca bukunya, dia bilang," Kok ini seperti saya yang menulis cerita dan bukan membaca cerita."
Wah pencapaian yang luar biasa! Dok.IG NKCTHI
Kalau boleh jujur apa yang dialami oleh Aurora dalam film tersebut juga saya alami, sehingga ketika menonton film ini ada semacam perasaan kok saya masuk dalam alur cerita. Saya sangat merasakan gimana rasanya menjadi anak nomor dua, dituntut untuk lebih mandiri dari yang lainnya, bahkan mereka dicuekin karena dianggap mampu dan akan tetap baik-baik saja. Anda anak nomer berapa? Apakah mendapat perlakuan yang sama seperti yang ada di film?
Kerelaan seorang ayah untuk melakukan apa saja demi kebahagiaan putra-putrinya sangat tercermin dalam film ini, terkadang rela terjun ke dapur untuk membantu menyiapkan makanan untuk istri dan anak-anaknya. Memastikan semua anak bahagia dan terlindungi. Mengupayakan semua hal yang terbaik untuk semua anak-anaknya, walau terkadang malah membuat anak merasa tak berdaya.
Sungguh ini film yang wajib ditonton oleh seluruh keluarga Indonesia. Dari film ini ada banyak kata-kata bijak yang sangat bisa diterapkan untuk keseharian kita. Sebagai anak bisa belajar arti mengapa orang tua bersikap seperti itu. Dan sebagai orang tua bisa belajar tentang benarkah anak-anak saya bahagia dengan semua sikap dan perjuangan yang dilakukan oleh orang tua. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh anak-anak. Seru banget pokoknya dengan alur cerita yang sangat menarik. Jadi sudahkah anda menonton film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini?