Lihat ke Halaman Asli

Unisa Yogyakarta Mendukung Kebijakan Pemerintah Melakukan Pembelajaran Daring

Diperbarui: 24 Januari 2022   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Corona Virus sudah ada sejak sekitar tahun 2020, yang biasa disebut dengan Covid-19, adalah penyakit baru yang menyiksa bahkan menyebabkan kematian. Virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China. WHO telah menetapkan keadaan saat ini sebagai pandemi COVID-19. Setiap upaya telah dilakukan oleh otoritas publik untuk mengendalikan infeksi ini agar tidak menyebar luas. Pengaturan pembatasan kerja sama juga dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin meluas. Strategi pembatasan kerjasama ini mempengaruhi semua bagian kehidupan, mulai dari pekerjaan, percintaan, hingga sistem pembelajaran. Corona Virus telah membuat pembelajaran dekat dan pribadi di sekolah dan pekarangan tidak terpikirkan. Pada awalnya sekolah dan pekarangan hanya akan ditutup selama sekitar empat belas hari namun Pandemi Covid-19 tidak menunjukkan status akan berakhir. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan menetapkan strategi pembelajaran berbasis web untuk siswa dan mahasiswa. Strategi pembelajaran berbasis web tidak hanya dilakukan di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Pembelajaran berbasis web adalah interaksi pembelajaran dengan menggunakan web dan telepon seluler/workstation untuk tujuan sistem pembelajaran. Sehubungan dengan pengaturan yang relevan ini, Unisa Yogyakarta juga mengarahkan siklus pembelajaran bagi mahasiswanya dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis web. Unisa Yogyakarta menggunakan kemajuan inovatif dalam sistem pembelajaran terdekat. Pembelajaran dilakukan dengan dua model, yaitu satu arah dan dua arah. Proses pembelajaran satu arah diselesaikan melalui guru dengan tugas atau materi melalui media berbasis web, kemudian, pada saat itu, siswa secara efektif dan bebas berkonsentrasi pada materi dan tugas yang diberikan, namun pembicara juga menawarkan siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang apa mereka tidak memiliki ide yang paling kabur. Sementara itu, proses pembelajaran dua arah diselesaikan dengan memanfaatkan media aplikasi rakitan zoom cloud conference dimana guru dan siswa dapat bertemu secara dekat dan personal secara online dalam pembelajaran. Ketercapaian sistem pembelajaran dengan kedua model pembelajaran ini adalah dengan terjalinnya komunikasi antar pembicara dan mahasiswa di Unisa Yogyakarta. Ada banyak kantor yang membantu koneksi ini dapat diakses pada tahap lanjut. Pemanfaatan tahap lanjutan membuat mahasiswa lebih imajinatif dan mampu memanfaatkan inovasi.

Pemanfaatan tahapan yang terkomputerisasi tentu sangat mendukung dalam sistem pembelajaran di masa pandemi COVID-19. Tahap lanjutan yang sering digunakan adalah Grup Whatsapp, Google Office seperti Google Classroom, Google Meet, Zoom dan Cloud Meeting. Karena pandemi COVID-19, ide ideal belajar tidak bisa dilakukan sebagaimana mestinya. Strategi otoritas publik membatasi komunikasi untuk menekan penyebaran COVID-19 membuat sistem pembelajaran terjadi di web. Unisa Yogyakarta dari sisi strategi administrasi ini memilih untuk memimpin kemajuan internet dengan menggunakan tahapan komputerisasi sebagai ide kerja sama Dosen dan Mahasiswa dalam sistem pembelajaran. Dengan pembelajaran ini, diyakini Mahasiswa tidak akan pernah lagi mengalami hambatan dalam sistem pembelajaran.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline