Lihat ke Halaman Asli

No Such Thing as Can't

Diperbarui: 11 Mei 2019   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

comicvine.blogspot.com

Jika dilihat dari tahun kelahiran, saya termasuk golongan milenial awal. Artinya, saya sempat mengalami masa-masa mengerjakan tugas sekolah tanpa internet. Kalau tugasnya membuat kliping, saya harus mengubek-ubek tumpukan koran langganan ayah saya, sebelum keburu dijual ke tukang loak untuk dijadikan bungkus gorengan. 

Kalau tugasnya bikin esai, saya harus bolak-balik menyambangi perpustakaan untuk mencari referensi. Dulu pernah juga ada tugas menggambar rambu-rambu lalu lintas, dan saya pun berkeliling naik mikrolet sambil membawa buku sketsa, duduk di depan, dan memohon-mohon supir agar jangan jalan dulu karena saya belum selesai menggambar rambunya.

Menjelang remaja, mulailah saya berkenalan dengan internet. Wow, rasanya ajaib sekali, dalam hitungan detik bisa mendapatkan informasi yang dicari! Dari situlah saya jadi menemukan banyak hobi baru. Belajar menggambar, memasak, main musik, semua bisa dilakukan berkat internet!

Setelah menikah dan jadi ibu, makin terasalah manfaat internet. Bingung pilih stoller? Browsing! Bayi mulai makan makanan padat? Cari resep! Minta digambarin mobil? Cari tutorial! Minta dibelikan mainan? Coba bikin sendiri! (Atau minta duit sama suami.)

 

Contohnya, baru-baru ini, anak bungsu saya merengek ingin punya proton pack. Itu lho, alat berbentuk ransel yang ada di film Ghostbusters.

Pusinglah saya, beli di mana? Kalaupun ada, harganya berapa? Untunglah saya pelit dapat ide. Buka Youtube, cari tutorial, eh ternyata ada! Dengan berbekal kotak bekas DVD, toples nastar sisa Lebaran tahun lalu, dan beberapa mainan usang, ditempel-tempel lalu disemprot cat hitam, jadilah proton pack ala-ala!

 

dok. pribadi

Anak sulung lain lagi keinginannya. Dia ingin punya binatang peliharaan. Hmm, binatang apa ya, yang berfaedah dan gak berat di ongkos? Aha, saya tahu jawabannya!

Esoknya, sebidang tanah di halaman rumah pun disulap menjadi kandang ayam. Tadinya lahan ini akan digunakan untuk parkir Alphard. Tapi karena saya terbangun dari mimpi dan ternyata saya tidak punya Alphard, ya sudah jadi kandang ayam saja.

dok. pribadi

 Ternyata pilihan saya tidak salah. Seminggu dipelihara, ayam-ayam ini mulai produktif bertelur.

dok. pribadi

Lumayan lah yaa.. Anak senang, ibu kenyang riang!
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline