Lihat ke Halaman Asli

Rela Sofiatunnisa

Universitas Pendidikan Indonesia

Sosialisasi "Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral"

Diperbarui: 14 Agustus 2022   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 11 melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Pembedayaan Masyarakat berbasis SDG’S. Dalam pelaksanaannya kelompok 11 ini mendapatkan tema Desa Tanpa Kelaparan dan ditempatkan di Kelurahan Isola, Kota Bandung.

Tema Desa Tanpa Kelaparan ini mengandung 6 sub tema sehingga kelompok 11 yang berjumlah 29 orang dibagi menjadi 6 kelompok kecil. Kelompok kecil ini terdiri dari maksimal 5 orang dan masing-masing kelompok kecil ini bertugas untuk membuat program sesuai dengan 6 sub tema tersebut.

Kelompok kecil ini yang beranggotakan 5 orang terpilih untuk melaksanakan kegiatan KKN di RW 02 Kelurahan Isola dengan sub tema “Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)”. 

Kami membuat program sosialisasi mengenai pentingnya vitamin dan mineral bagi anak umur 0-24 bulan. Sasaran sosialisasi ini bukan ibu yang mempunyai anak umur 0-24 melainkan semua kader posyandu yang berada di kelurahan isola. 

Tujuan kami memilih sasaran kader posyandu adalah agar kader posyandu dapat memahami dan menyampaikan hal-hal penting yang mereka dapat dari sosialisasi ini ke masyarakat khususnya ibu yang mempunyai anak umur 0-24 bulan.

Sehubungan dengan hal tersebut di Indonesia masih banyak sekali kasus seperti gizi buruk dan stunting pada anak. Berdasarkan informasi yang diambil dari website Stunting.go.id, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memaparkan bahwa berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 sebesar 24,4%, atau menurun 6,4% dari angka 30,8% pada 2018. 

Pemerintah mempunyai target untuk menurunkan prevalensi hingga 14% pada tahun 2024. Artinya angka prevalensi yang harus turun yakni sebesar 10,4% dalam 2,5 tahun ke depan.

Berdasarkan hal tersebut langkah yang bisa kami ambil untuk turut serta membantu usaha mengurangi akang prevalensi stunting di Indonesia, yaitu kami menjalankan kegiatan sosialisasi tersebut, agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan vitamin dan mineral pada anak.

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 11 melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Pembedayaan Masyarakat berbasis SDG’S. Dalam pelaksanaannya kelompok 11 ini mendapatkan tema Desa Tanpa Kelaparan dan ditempatkan di Kelurahan Isola, Kota Bandung.

Tema Desa Tanpa Kelaparan ini mengandung 6 sub tema sehingga kelompok 11 yang berjumlah 29 orang dibagi menjadi 6 kelompok kecil. Kelompok kecil ini terdiri dari maksimal 5 orang dan masing-masing kelompok kecil ini bertugas untuk membuat program sesuai dengan 6 sub tema tersebut.

Kelompok kecil ini yang beranggotakan 5 orang terpilih untuk melaksanakan kegiatan KKN di RW 02 Kelurahan Isola dengan sub tema “Prevalensi Kekurangan Vitamin dan Mineral (Zat Besi, Zink, Yodium, Vitamin A, Folat, dan Vitamin B12)”. Kami membuat program sosialisasi mengenai pentingnya vitamin dan mineral bagi anak umur 0-24 bulan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline