Lihat ke Halaman Asli

R. Syrn

pesepeda. pembaca buku

Hubungan Nyata antara ASI dan Kecerdasan

Diperbarui: 6 Oktober 2022   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar dari istockphoto.com

Memberikan air susu ibu pada anak adalah hal yang sebaiknya dilakukan, yang bahkan dihimbau Sang Pencipta dalam Al Qur'an pada Al Baqarah ayat233 : "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan..." 

Jika sampai ayat suci pun mencantumkan hal tersebut,  artinya ASI adalah sesuatu yang mengandung hal yang baik dan sebaiknya diberikan pada anak, walaupun pada lanjutan ayat Al Qur'an tersebut, juga diberi kelonggaran bagi orangtua yang memang tak bisa menjalankan kemampuan untuk memberikan asi ekslusif : "...Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. "

Walaupun mungkin kandungan susu formula pengganti ASI mungkin mirip dengan dalam beberapa elemennya, karena tentu susu formula pun dibikin berdasarkan hasil penelitian, tapi ada beberapa hal menarik yang saya pikir tak bisa dimiliki oleh susu formula.

Hal tersebut berdasarkan kesimpulan yang saya ambil melihat apa yang dialami oleh adik saya.  Saya masih ingat kalau dia yang asi eksklusifnya paling lama, kalau tidak salah sampai usia dua tahun baru dia berhenti dan disapih.

Kelakuannya yang dulu sempat membuat saya bingung, akhirnya membuahkan hasil yang luarbiasa.  

Di antar semua saudara-saudara saya, adik saya yang paling lama menyusu dengan mama itu, tumbuh menjadi anak yang sangat sehat dan sangat sehat.  Dia satu-satunya di antara kami yang sangat jarang sakit, dan tak pernah mengalami sakit yang berat.

Soal kecerdasan, saya harus mengakui pula bahwa adik saya itu yang paling pintar, mandiri dan dewasa.  Entah ada hubungan langsung atau tidak, kedekatannya dengan mama selama dua tahun secara eksklusif itu menjadikan dia juga menuruni kesabaran dari mama dan sampai dewasa pun akhirnya yang paling dekat.  

Sampai-sampai mama pun bila berkunjung ke anak-anaknya lebih sering memilih menginap di rumah saudara saya itu.  Hal yang kadang membuat saya iri, sampai akhirnya mama pun tingaal di rumah adik saya itu menjelang wafat..

Baru saya ingat fakta soal kedekatan yang luar biasa itu, selain kesehatan dan kecerdasan.  Hal di atas saya jamin valid karena hasil pengamatan saya selama bertahun-tahun.

Jadi, beruntunglah bagi ibu yang bisa memberikan asi eksklusif bagi anaknya, lebih-lebih jika memberikannya secara langsung, karena sentuhan langsung ibu dengan anaknya akan abadi sampai dia dewasa.   




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline