Insecure

     Aku benci sama cermin, karena setiap kali aku menatapnya, aku selalu merasa kalah. Aku tanya ke diriku sendiri, "Kenapa sih aku jelek? Kenapa aku nggak pernah secantik atau sesempurna orang lain?" Aku berusaha tersenyum, tapi rasanya senyumku nggak pernah cukup indah. Aku berusaha percaya diri, tapi ada suara-suara di kepalaku yang selalu bilang kalau aku cuma pura-pura kuat dan aku ga layak buat segalanya.

     Dan saking seringnya aku dengerin suara itu, aku jadi nggak kenal diriku sendiri. Aku kehilangan siapa aku sebenarnya. Aku berubah jadi seseorang yang sibuk membandingkan diri, sibuk menutupi kekurangan, sampai lupa kalau aku juga pernah punya hal-hal yang bisa dibanggakan. Aku ngerasa asing sama diri sendiri, kayak ada jarak antara aku yang sekarang dengan aku yang dulu.

     Terkadang aku cuma pengen berhenti sebentar, menutup mata, dan cari diriku yang pernah percaya bahwa aku layak dicintai, tanpa harus jadi orang lain.

     Tapi kemudian aku ketemu seseorang. Seseorang yang nggak pernah sekalipun peduli seberapa banyak kekurangan yang aku punya. Seseorang yang nggak pernah melihat aku dengan tatapan menilai, tapi dengan tatapan menerima. Di saat aku sibuk benci sama diriku sendiri, dia tetap bisa bilang, "Kamu cukup. Kamu indah dengan caramu sendiri."

     Sejak itu, aku pelan-pelan sadar... mungkin aku nggak perlu lagi bersembunyi di balik rasa insecure. Karena ternyata, ada orang yang bisa menerima aku apa adanya, bahkan ketika aku sendiri nggak bisa, terimakasih ya.