Lihat ke Halaman Asli

Hati-hati Kredit Justru Bukan Jadi Penyemangat Cari Duit

Diperbarui: 29 Juli 2018   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shutterstock


Sumber ; /www.shutterstock.com

Hati-hati jika anda masih beranggapan seperti ini. Berhutang atau mengambil kredit seperti mobil dsb membuat akan semangat bekerja dan mencari penghasilan lainnya untuk tambahan biaya hidup. Namun kenyataannya adalah dengan berhutang atau kredit seperti itu justru ketidakmampuan kita untuk mengatur keuangan sehingga mengambil kredit konsumtif.

Pada dasarnya manusia mempunyai beberapa kecerdasan, yakni logika dan emosi. Kecerdasan logika dan akal otak bisa diajarkan di sekolah. Namun kemampuan dan kecerdasan emosi untuk merasakan empati,simpati terhadap siapapun justru datangnya dari pengalaman sehari-hari. Kecerdasan emosi dan financial disini juga termasuk kecerdasan dalam menahan diri dari nafsu belanja yang menggoda di dada.

Shutterstock

Berhutang layaknya berlari dengan semangat palsu dan panik Sumber www.shutterstock.com/

Mengatur keuangan bukan sekedar masalah teknis dan strategi, melainkan juga kecerdasan emosi kita menahan diri untuk tidak tergoda dan bersifat konsumtif. Jadi seseorang yang sering mengatakan hutang membuat semangat..justru orang tersebut yang tidak bisa mengatur keuangannya sendiri. Dan bahkan lebih parah adalah ia bahkan tidak bisa membedakan mana semangat dan mana panik.

Sumber: jengandrea.wordpress.com

Sumber;/jengandrea.wordpress.com/

Sesorang yang semangat adalah dalam diri nya adalah yang memulai dari tujuan positif menuju hal yang positif. Sedangkan seseorang yang panik kadangkala dimulai dari sesuatu yang negative walaupun tujuannya untuk positif.

Atau lebih sederhananya semangat saat kita mengikuti suatu perlomban. Ketika Final Piala dunia 2018 lalu kedua tim Prancis dan Kroasia saling semangat untuk mencetak gol karena tujuannya untuk merebut piala dunia. Zohri atlet Indonesia juara 100 m dunia, begitu semangat berlari sekencang-kencangnya karena ada tujuannya mulia dan positif yakni untuk mengharumkan merah putih dan bangsa Indonesia di Finlandia. Artinya seorang yang semangat bekerja untuk tujuan positif. Mungkin untuk anak dan istrinya di rumah.

Beda halnya ada juga orang yang nekat ia berhutang, supaya ada cicilan sehingga tiap bulan ia dikejar oleh jatuh tempo. Sehingga setiap hari ia panik pikirannya grusa grusu. Akibatnya ia tidak bisa berfikir detail, yang penting adalah bagaimana cara ia cepat mendapatkan duit. Inilah keliru besar yang mengakibatkan kita tidak bisa bedakan mana semangat dan mana panik.Sumber. Kaskus.co.id

Sebab orang-orang yang berhutang adalah orang yang rela hina disiang hari dan gelisah di malam hari. Seseorang yang berhutang memang ia menjadi semangat.Tetapi semangatnya Palsu. Sebab kita menciptakan Anjing agar kita makin kencang berlari, padahal Anjing itu tanpa ampun menggigit kita saat kita terjatuh. Bukankah lebih indah jika kita berlari mengejar layang2?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline