Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Guru SMP Al AKHYAR

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hati-hati Kredit Justru Bukan Jadi Penyemangat Cari Duit

29 Juli 2018   13:58 Diperbarui: 29 Juli 2018   14:21 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sumber ; /www.shutterstock.com

Hati-hati jika anda masih beranggapan seperti ini. Berhutang atau mengambil kredit seperti mobil dsb membuat akan semangat bekerja dan mencari penghasilan lainnya untuk tambahan biaya hidup. Namun kenyataannya adalah dengan berhutang atau kredit seperti itu justru ketidakmampuan kita untuk mengatur keuangan sehingga mengambil kredit konsumtif.

Pada dasarnya manusia mempunyai beberapa kecerdasan, yakni logika dan emosi. Kecerdasan logika dan akal otak bisa diajarkan di sekolah. Namun kemampuan dan kecerdasan emosi untuk merasakan empati,simpati terhadap siapapun justru datangnya dari pengalaman sehari-hari. Kecerdasan emosi dan financial disini juga termasuk kecerdasan dalam menahan diri dari nafsu belanja yang menggoda di dada.

Shutterstock
Shutterstock
Berhutang layaknya berlari dengan semangat palsu dan panik Sumber www.shutterstock.com/

Mengatur keuangan bukan sekedar masalah teknis dan strategi, melainkan juga kecerdasan emosi kita menahan diri untuk tidak tergoda dan bersifat konsumtif. Jadi seseorang yang sering mengatakan hutang membuat semangat..justru orang tersebut yang tidak bisa mengatur keuangannya sendiri. Dan bahkan lebih parah adalah ia bahkan tidak bisa membedakan mana semangat dan mana panik.

Sumber: jengandrea.wordpress.com
Sumber: jengandrea.wordpress.com
Sumber;/jengandrea.wordpress.com/

Sesorang yang semangat adalah dalam diri nya adalah yang memulai dari tujuan positif menuju hal yang positif. Sedangkan seseorang yang panik kadangkala dimulai dari sesuatu yang negative walaupun tujuannya untuk positif.

Atau lebih sederhananya semangat saat kita mengikuti suatu perlomban. Ketika Final Piala dunia 2018 lalu kedua tim Prancis dan Kroasia saling semangat untuk mencetak gol karena tujuannya untuk merebut piala dunia. Zohri atlet Indonesia juara 100 m dunia, begitu semangat berlari sekencang-kencangnya karena ada tujuannya mulia dan positif yakni untuk mengharumkan merah putih dan bangsa Indonesia di Finlandia. Artinya seorang yang semangat bekerja untuk tujuan positif. Mungkin untuk anak dan istrinya di rumah.

Beda halnya ada juga orang yang nekat ia berhutang, supaya ada cicilan sehingga tiap bulan ia dikejar oleh jatuh tempo. Sehingga setiap hari ia panik pikirannya grusa grusu. Akibatnya ia tidak bisa berfikir detail, yang penting adalah bagaimana cara ia cepat mendapatkan duit. Inilah keliru besar yang mengakibatkan kita tidak bisa bedakan mana semangat dan mana panik.Sumber. Kaskus.co.id

Sebab orang-orang yang berhutang adalah orang yang rela hina disiang hari dan gelisah di malam hari. Seseorang yang berhutang memang ia menjadi semangat.Tetapi semangatnya Palsu. Sebab kita menciptakan Anjing agar kita makin kencang berlari, padahal Anjing itu tanpa ampun menggigit kita saat kita terjatuh. Bukankah lebih indah jika kita berlari mengejar layang2?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun