Lihat ke Halaman Asli

Ratna Sari

Pekerja di Sektor Publik

What is "Like and Dislike"?

Diperbarui: 26 April 2019   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pernahkan teman-teman mendengar kata "like and dislike". Barangkali hal ini sudah sering di bahas, namun persoalan dari hari ke hari dalam pekerjaan dan perjalanan kehidupan kita tidak terlepas dari persoalan suka dan tidak suka, sehingga tetap menjadi perbincangan dan "curhatan" banyak orang. 

Kali ini, saya mencoba membahas sekedarnya persoalan "like and dislike" ini dari pengalaman dan juga "curhatan" teman-teman. Barangkali bisa menjadi gambaran berpikir, paling tidak pembanding saja, ketika teman-teman mengalami persoalan yang sama.

Dari sisi Bahasa like berarti mengekspresikan rasa suka dan dislike adalah ekspresi atau ungkapan yang menyatakan tidak suka/benci terhadap sesuatu.Namun kemudian kata Like and Dislike berkembang menjadi terjemahan yang meluas sampai akhirnya menjadi "pameo" di dunia pekerjaan ungkapan "like and dislike" sebagai bentuk sikap pilih kasih dari atasan kepada bawahan. Inilah kemudian yang menyebabkan kata ini menjadi pemahaman umum di kalangan dunia kerja.

Dalam suatu lembaga/perusahaan, jika pimpinan/atasan melakukan penilaian kepada karyawan dengan standard "Like dan Dislike" atau tergantung suka -- suka boss pada karyawan, maka akan berdampak karyawan juga memanfaatkan mencari simpati boss, sehingga tujuan dan cita cita luhur atau visi dan misi organisasi tidak akan tercapai dan lebih repot mengurus urusan perpolitikan kantor. Tanpa disadari, sikap penilaian dengan standard "like and dislike" ini menjadi boomerang yang akan merusak, karena lama kelamaan kompetensi dan kapasitas seseorang juga dinilai dengan cara "like and dislike" atau dengan kata lain tidak dengan penilaian dan mekanisme yang dibangun organisasi melainkan hanya keputusan sepihak para Boss.

Cara memperlakukan karyawan dengan sistem "like dan dislike" berdampak sangat besar pada perusahaan. Boleh dikatakan bahwa sebuah bom waktu sudah diciptakan, karena dalam jangka panjang, perilaku karyawan akan berubah dan tidak sesuai dengan semangat keberlangsungan tujuan lembaga/perusahaan.

- Ada beberapa dampak sikap "like and dislike" ini, antara lain yang bisa kita lihat sebagi imbasnya adalah:

- Akan banyak karyawan yang mencari simpati Atasan,

- Orang-orang yang masuk zona "like" akan lebih di dengar pendapatnya,

- Tidak ada upgrade skill yang memadai dan merata bagi setiap karyawan,

- Tidak ada hubungan yang harmonis antara karyawan dengan pimpinan,

- Produktivitas menjadi sesuatu yang sulit dicapai, karena ada persaingan tidak sehat dan perlakuan tidak adil,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline