Lihat ke Halaman Asli

Pencarian Kesejahteraan Bumil Resti: Inovasi Puskesmas Sempu Banyuwangi dalam Menanggulangi Risiko Tinggi pada Ibu Hamil

Diperbarui: 10 Januari 2024   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bumil Resti, seorang ibu hamil dengan risiko tinggi, melalui perjalanan kehamilan yang penuh tantangan di wilayah terpencil sulit dipantau oleh tenaga kesehatan. Kondisi ini mendorong perluasan pendekatan inovatif untuk mengatasi risiko tinggi kehamilan di lingkungan yang sulit dijangkau. Puskesmas Sempu Banyuwangi menunjukkan kepemimpinan dengan memperkenalkan SAKINA (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak), sebuah langkah inovatif, efisien, dan sangat berhasil.

Bumil Resti dan Risiko Tinggi Kehamilan

Bumil Resti, sebagaimana banyak ibu hamil dengan risiko tinggi lainnya, mengalami perjalanan kehamilan yang penuh ketidakpastian. Di wilayah terpencil, layanan kesehatan seringkali sulit dijangkau, meningkatkan kerentanan ibu hamil. Kendala seperti jarak, infrastruktur yang minim, dan minimnya informasi mengenai perawatan maternal menantang pemantauan dan intervensi yang tepat waktu.

SAKINA: Solusi Inovatif Puskesmas Sempu Banyuwangi

Puskesmas Sempu Banyuwangi menyikapi permasalahan ini dengan mendirikan gerakan SAKINA. Program ini tidak sekadar merupakan upaya untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak, tetapi juga sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan kesehatan bumil di daerah terpencil. Pendekatan SAKINA mencakup beberapa aspek kunci yang membuatnya menjadi solusi yang inovatif.

1. Pendekatan Holistik

Program SAKINA tidak hanya terfokus pada pemantauan kehamilan, tetapi juga melibatkan pendekatan holistik terhadap kesehatan bumil. Ini mencakup edukasi kesehatan, pemberian nutrisi yang adekuat, dan dukungan psikologis. Pendekatan ini menciptakan fondasi yang kuat untuk kesehatan ibu hamil dan anak.

2. Pemanfaatan Teknologi

SAKINA memanfaatkan kemajuan teknologi dengan memperkenalkan sistem informasi yang memungkinkan pemantauan kehamilan secara real-time. Dengan bantuan teknologi, nakes dapat memantau kondisi bumil secara akurat dan memberikan intervensi cepat ketika diperlukan. Hal ini meningkatkan efisiensi layanan kesehatan dan mengatasi kendala geografis di daerah terpencil.

3. Partisipasi Masyarakat

Gerakan ini tidak hanya melibatkan nakes, tetapi juga mengajak masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam menjaga kesehatan bumil. SAKINA menciptakan jejaring sosial yang solid, di mana warga saling mendukung dan berbagi informasi terkait kesehatan maternal. Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan program ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline