Lihat ke Halaman Asli

Adol Frian Rumaijuk

Berjuang demi sesuap nasi

Geopark Toba Memanggil 'Pangaratto'

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1412404475379135975

Akhir-akhir ini RE Foundation dan sejumlah pemerhati Danau Toba tengah menggencarkan promosi untuk mengangkat/membrending kawasan Danau Toba yang telah diresmikan secara langsung oleh Presiden SBY pada tanggal 27 Maret 2014 di Bandara Internasional Kualanamu, Deliserdang menjadi sebuah kawasan taman bumi nasional atau Geopark Kaldera Toba.

Kesungguhan yang ditunjukkan oleh mereka ini bukan semata untuk menyuarakan yang tidak ada. Melainkan untuk mendorong pemerintah Provinsi dalam proses penyusunan proposal (dossier) untuk pengajuan Geopark Kaldera Toba menjadi Taman Bumi Dunia yang dikelola oleh UNESCO. Dengan terwujudnya kawasan Danau Toba yang memiliki sejarah letusan Gunung Toba yang dahsyat sekitar 74 ribu tahun lalu memiliki sejumlah keunikan dan kekayaan alam yang tak terhingga.

Selain budayanya yang luar biasa, yaitu dari tata kehidupan, tarian, makanan, uning-uningannya, dan hal lainnya. Bahkan koleksi pakaian adat sampai peralatan rumah tangganya yang luar biasa, sepantasnya mendapat perhatian dari dunia.

Terutama para keluarga besar Bansa Batak yang telah menyebar di seluruh permukaan bumi, agar segera memberikan dukungan dengan tetap menjadwalkan perjalanan ke daerah kelahiran Banso Batak yang besar ini. Kunjungilah Pusuk Buhit, dan jadikan momen terindah bersama keluarga dan generasi Anda dengan mengunjungi danau yang menjadi Raja Ni Saluhut Tao.

Horas Tao Toba, yang sejuk dan memukau semua bangsa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline