Lihat ke Halaman Asli

Wiselovehope

Desainer Komvis dan Penulis Lepas. Unik, orisinal, menulis dari hati.

Kisah Tikus dalam Kotak Roti

Diperbarui: 28 Desember 2020   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi, koleksi pribadi.

(Terinspirasi dari kisah nyata yang penulis alami.)

BAM !! Akhirnya, kena juga !

Rumah kami tak bebas dari hewan hama pengerat yang sudah pasti juga ada di hampir semua gedung di dunia : tikus. Masalahnya, tikus rumah yang kali ini merajalela di rumah kami tak semudah biasanya untuk ditangkap. Bila dengan perangkap lem karton atau jebakan kawat plus umpan lezat seperti biasa Mama suami gunakan biasanya cukup ampuh, kali ini kami hampir menyerah.

Berbulan-bulan sudah si hewan rodensia mengais sisa makanan yang dijatuhkan anak-anak, mengaduk-aduk tempat sampah kami atau semacamnya. Beberapa macam jebakan sudah dicoba. Mama suami tak suka menggunakan racun tikus, jadi kami tak kunjung mencobanya. Hingga tadi malam, terjadi keajaiban.

Malam-malam sebelum nyenyak tertidur, penulis mendengar ada suara yang mencurigakan dari ruang makan. Setelah diam-diam mengintip, ternyata si tikus terjebak dalam kotak plastik berpintu geser ke atas tempat kami biasa menyimpan roti tawar.

BAM !!!

Kok bisa ya? Entah tikusnya yang kuat mengangkat, atau memang kotak itu tertutup kurang rapat. Sekarang satu masalah selesai. Masalah lainnya, bagaimana menyingkirkan si pengerat? Saya belum tahu. Yang jelas, saya tak bisa membunuh hewan, nyamuk saja kadang masih saya biarkan terbang. Bukan karena 100 persen penyayang hewan, melainkan karena saya tak tegaan dan juga agak gelian.

Kisah ini mengingatkan saya pada kisah monyet liar di hutan yang susah dijebak pemburu. Terlepas dari nyata atau tidak, kisahnya cukup menarik. Sang pemburu sudah hampir putus asa menjebak seekor monyet dengan aneka jebakan biasa seperti kandang, tali, dan metode lainnya. Namun ada satu cara yang belum dilakukan.

Satu metode sederhana yang ampuh dan menarik.

Monyet suka dengan kacang-kacangan. Pemburu akan memasukkan kacang-kacangan yang wangi dan lezat ke dalam sebuah kendi atau botol berleher panjang dan bermulut hampir sebesar lengan monyet, lalu menguburkannya sebagian di dalam tanah. Dan ia tinggal bersembunyi di semak-semak menunggu kehadiran si primata. Selebihnya Anda bisa duga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline