Lihat ke Halaman Asli

Ramyi Prayogani

Penggiat Sosial dan Penulis Bebas

Lockdown Atau Tidak, Jagalah Kepercayaan pada Pemerintah

Diperbarui: 6 April 2020   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

alamy.com

Beberapa hari ini penyebaran dan korban meninggal akibat virus Corona tidak menunjukkan penurunan sama sekali. Virus Corona yang terus meningkat penyebarannya, menjadi penyebab terjadinya silang pendapat beberapa elemen masyarakat dan pemerintah. Bahkan ada seorang relawan muda cukup populer, yang dengan berapi api, menyatakan kritik dan kekesalannya lewat video  yang viral , kepada presiden dan  menkes beserta gugus tugasnya, agar supaya presiden segera melakukan kebijakan lockdown. Ada kesan marah menyalahkan pemerintah , seolah olah pemerintah tidak melakukan apa apa , atau yang dilakukan pemerintah dalam penanganan virus Corona selalu salah.

Sebenarnya bisa jadi ide kritik dan saran relawan muda tersebut benar, tetapi kalau disampaikan dengan teriak teriak , seolah olah paling benar dan paling berjuang, tentu itu tidak baik. Apalagi sirelawan  muda itu kebetulan memiliki beground pendidikan kedokteran,sehingga menjadi legitimasi kuat dimasyarakat untuk percaya pada statemen relawan tersebut. Ujung - ujungnya masyarakat ikut memaksa lockdown pemerintah, sementara itu  untuk lockdown, pemerintah harus mempersiapkan banyak hal dan memilih waktu yang tepat. Jadi statemen si relawan muda itu bisa menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah, jika pemerintah tidak atau masih belum melakukan Lockdown. Padahal dalam situasi ini penting sekali persatuan dan kepercayaan pada pemerintah, karena :

1. Ada 270 juta masyarakat Indonesia yang harus diurus pemerintah.

2. Kepercayaan masy itu penting , sehingga apabila pemerintah menghimbau social distancing , stay at home atau karantina untuk menangani Corona, akan ditaati masyarakat.

3. Pemerintah juga menjaga jangan sampai terjadi kepanikan dimasyarakat akibat virus corona, karena kepanikan hanya menimbulkan penimbunan barang,lalu  kelangkaan barang serta kenaikan harga barang , sehingga akhirnya menimbulkan kemarahan sebagian masyarakat yang tidak mampu , untuk melakukan penjarahan dan berujung kekacauan.

Yang harus dipahami oleh mereka yang memberi kritik keras pada pemerintah adalah:

1. Apapun kritik mereka tentang Lockdown atau ide apapun itu , hal itu hanya pengamatan yang didasarkan pada pengalaman pribadi oleh sebagian atau sekelompok orang. Sehingga konten kritiknya lebih banyak mengandung hipotesis atau dugaan yang didasarkan pada ruang lingkup dan jumlah data yang terbatas,meskipun tidak mesti salah tapi juga belum tentu mutlak kebenarannya. Sementara pemerintah memiliki sumber daya yang lebih besar. Disana ada ahli virus, ahli paru, ahli masalah epidemiologi, ada ahli ekonomi dan keuangan serta ahli psikologi massa. Apalagi didukung dana yang besar. Semuanya bekerjasama mengamati dan menganalisa data , untuk mendapat solusi dalam penanganan Corona. Jadi peluang pemerintah untuk mendapat solusi terbaik , lebih besar dari pengamat pribadi atau kelompok tertentu.

2. Pemerintah telah bekerja luar biasa untuk menahan masuknya virus Corona di Indonesia. Negara negara lain yang lebih sedikit penduduknya dan lebih baik fasilitas kesehatannya sudah lebih dahulu terpapar virus Corona, sementara diindonesia baru ditemukan 2 warganya positif Corona tanggal 2 Maret 2020. Padahal ada jutaan turis dari China (yang dianggap sumber awal penyebaran Corona) yang masuk Indonesia dibulan Desember dan Januari lalu. Adanya Corona ditemukan diakhie bulan Nopember, bayangkan kalau virus Corona masuk di bulan Januari atau Pebruari lalu, tentu akan lebih banyak korban berjatuhan.

3. Menyalahkan pemerintah atas kekurangan ADP, alat penunjang kesehatan maupun obat - obatan ,tanpa membandingkan dengan pemerintahan negara besar yang lain  dengan fasilitas kesehatan lebih baik, tentu tidak fair. Perhatikan di Spanyol, Italy atau Amerika. Indonesia saat ini mungkin  lebih baik dalam hal jumlah penderita dan jumlah korban jiwa.

Menurut saya, apapun kritik kita , entah nantinya pemerintah menjalankan Lockdown atau no lockdown, sampaikan dengan baik, tidak usah memaki atau menghujat. Agar supaya tidak meracuni pikiran masyarakat , untuk tidak percaya terhadap Pemerintah , dalam mencegah penyebaran virus Corona. Pemerintah adalah pemimpin kita , baik buruknya atau kurang lebihnya pemerintah , tetaplah mereka pemimpin yang mengatur bangsa ini, jadi  berikan masukan dan kritikan yang membangun demi persatuan Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline