Lihat ke Halaman Asli

Mengunjungi Rumah Tidur

Diperbarui: 19 September 2018   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: pinterest.com/anniecaron)

Aku membangun rumah tidur untukmu, kita bisa masuk ke ruang hampa, berbaring di sana, di padang mimpi. Kau bertanya, bagaimana aku melakukannya.

Aku mengetuk tidur yang panjang, rumah kosong tanpa penghuni: mata pintu dan mata jendelanya adalah mata kita. Dan kita duduk di ruang tamu yang sepi, tempat ibu merajut mantel hari-hari yang kita kenakan hingga saat ini.

Tapi kau seorang diri. Aku diam, dan merasa salah. Baiklah. Aku tidur yang menyambutmu di rumah baru, memelukmu. Kau tahu, lenganku lebih panjang dari waktu yang mendekap kesepian orang-orang asing, lebih hangat dari api di depan tenda perkemahan.

Dan aku tidak di sana sebagai orang asing. Dan kau seorang diri di ruang hampa. Tapi kau dapat melihat bayang-bayangmu berbaring sendiri di sana. Kau diam, dan merasa iya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline