Lihat ke Halaman Asli

Anara dan Keinginannya

Diperbarui: 18 Oktober 2022   13:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah perkampungan di pelosok Jawa Barat, hidup seorang remaja bernama Anara. Anara adalah seorang siswi di Sekolah Menengah Pertama terfavorit di daerahnya. Ia kini duduk di kelas 8A, sebuah kelas yang digadang-gadang sebagai kelas unggulan di sekolahnya. 

Di semester pertama kelas 8, Bu Lidya—wali kelasnya, memberikan pengumuman pembukaan pendaftaran Organisasi Intra Sekolah. Bu Lidya meminta kelas 8A untuk mengirimkan perwakilan sebagai bakal calon OSIS.

Saat itu, Anara tertarik untuk mendaftarkan dirinya sebagai pengurus OSIS. Ia pun meminta formulir pendaftaran kepada wali kelasnya.Namun, di dalam formulir tersebut tertera lampiran surat persetujuan orang tua atau wali. Anara pun mencoba untuk berdiskusi dengan orang tuanya.

"Ambu, di sekolah lagi ada pendaftaran pengurus OSIS, Nara mau ikut boleh ya?" tanya Nara.

"Sekolah kamu nanti keganggu neng, masuk OSIS itu pasti sibuk, lagi pula jadi pengurus OSIS itu butuh banyak uang, kamu pasti bakal diminta bayar ini itu selama jadi pengurus." ucap Ambu.

"Antos ambu pariksa tiheula sami abah, menggah abah ngijinkeun, ambu pikirkeun deui." sambung Ambu.

Keesokan harinya, Abah menghampiri Anara dan memberikan pendapatnya mengenai keinginan Anara untuk mendaftarkan diri sebagai pengurus OSIS.

"Neng, janten pangurus OSIS eta biasana rarepot. Eneng manawi bakal sering mulih wengi. Abah teu manawi papag, eneng pan uninga, abah geus sepuh, menggah candak motor wengi wengi geus teu awas panonna " ucap Abah.

Mendapatkan tanggapan kedua orang tuanya yang tidak menyetujui keinginannya membuat Anara patah semangat. Ia rasa, ia harus merelakan impiannya.

Di sekolah, Bu Lidya bertanya, "Kamu tidak berminat ikut OSIS, Anara?"

Anara menunduk lesu, "Berminat Bu, tapi kedua orang tua saya tidak menyetujui jika saya menjadi pengurus OSIS." ucapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline