Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Membandingkan Individualisme Carl G. Jung dengan Sosialisme Erich Fromm

Diperbarui: 3 Oktober 2022   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Carl Gustav Jung dan Erich Fromm. Sumber: Diolah pribadi dari cover buku The Spirit in Man, Art, and Literature| Gagasan tentang Manusia, penerbit IRCiSoD

Akar Kekerasan dan Gagasan Marx Manusia adalah dua karya dari Erich Fromm yang beberapa bulan lalu telah saya baca habis. Fromm yang terkenal akan teori kepribadian Marxian-nya itu memang menuangkan banyak pemikiran-pemikiran Karl Marx dalam setiap konsep psikologinya. 

Fromm percaya bahwa interaksi antar sesama manusia adalah sebuah fitrah atau tujuan dari perkembangan psikologi seseorang. Dunia sosial beserta interaksi dan sistemnya dapat membentuk baik atau buruknya watak manusia.


Dan beberapa pekan ini juga saya telah menyelesaikan membaca bererapa karya dari Carl Gustav Jung seperti Psikologi dan Agama, Empat Arketipe, Diri yang Tak Ditemukan, dan yang baru-baru ini saya resensi The Spirit in Man, Art, and Literature. 

Berbeda dengan Fromm, Jung memiliki teori yang berkebalikan dengannya. Jung berpikir bahwa seseorang dapat jauh lebih baik jika mengekspresikan keunikan individunya walaupun itu berbeda dengan rasionalisme masyarakat.


Fromm dan Jung walaupun memiliki mazhab awal sama yakni psikoanalisis, dalam perkembangannya memiliki pandangan yang jauh berbeda. Oleh karena itu saya terbesit untuk melakukan perbandingan dua tokoh besar tersebut di dunia psikologi. 

Sebenarnya ini masih sebuah perkembangan dari perdebatan sengit antara Nature versus Nurture yang lebih kompleks lagi.


Sosialisme dan Marxisme Erich Fromm


 Fromm menyadari sebenarnya interaksi manusia atas sesamanya dapat menjadi sebuah tujuan dimana manusia dapat mengaktualisasikan dirinya. 

Sebuah eksistensi diri ke dunia luar adalah sebuah bentuk dari hilangnya alienasi pada diri setiap orang. Alienasi atau keterasingan seperti dalam ajaran marxisme membendung segala perkembangan manusia.


Alienasi menurut Fromm juga merupakan sebuah penyebab dimana manusia tidak dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan berbagai neurotik hingga psikotik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline