Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Keterkekangan Bisa Jadi Penyebab Kekerasan di Sekolah Berasrama

Diperbarui: 10 September 2022   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com

Hidup berasrama demi meningkatkan lingkungan belajar memang sudah diterapkan sejak lama bahkan sebelum sistem pendidikan modern lahir. Pesantren, pendidikan seminari dan pendidikan agama lainnya bisa menjadi contoh bagaimana kehidupan berasrama menunjang pencarian ilmu.

Namun kasus kekerasan pada sekolah berasrama juga banyak menuai kontroversi di masyarakat. Banyaknya kasus kekerasan di ranah sekolah berasrama seperti baru-baru ini kasus kematian seorang santri di Pesantren Modern Darusalam Gontor membuat kita bertanya-tanya darimana akar kekerasan ini.

Pengalaman Pribadi Terkait Kekerasan di Sekolah Berasrama

Saya sebenarnya sudah tidak asing lagi mengenai kekerasan di ranah sekolah berasrama karena saya pernah mondok di sebuah pesantren di Jawa Barat. 

Dan memang yang saya temukan banyak sekali kekerasan walaupun mungkin tidak terlalu fatal, terjadi di pesantren saya itu. Kekerasan baik dari teman sebaya seperti perundungan maupun dari badan otoritatif-nya seperti dari senior ke junior dengan dalih penertiban banyak saya temukan.

Saya sendiri sebenarnya jarang mengalami tindakan kekerasan karena mungkin saya bukan orang yang suka melanggar peraturan dan sedikit berprestasi sehingga banyak dekat dengan guru-guru disana. 

Kekerasan paling kasar yang saya alami mungkin saya pernah ditampar karena telat dan malah berleha-leha ke masjid, tapi saya terima itu sebagai kesalahan saya.

Namun ada kekerasan yang saya amati sangat miris diantara kekerasan lainnya yakni kasus pencurian yang pengintrogasiannya menggunakan kekerasan. 

Yap, jika seorang diduga maling di pesantren maka sepertinya harus kuat badan menjalani interogasinya. Saya banyak melihat teman saya yang diduga mencuri itu dipukuli dengan sangat brutal untuk mengaku.

Kekerasan sering dilakukan dengan dalih penertiban dan juga atas dasar senioritas demi menundukan juniornya. Junior yang memiliki tipe-tipe membrontak biasanya akan terkena tindak kekerasan oleh senior untuk melanggengkan kekuasaan otoritatif mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline