Lihat ke Halaman Asli

Rahmad Alam

Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Bonus Demografi Indonesia dan Harapan Kita pada Gen Z yang Sadar Kesehatan Mental

Diperbarui: 17 Mei 2022   05:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Setiap bangsa punya kesempatan untuk maju dan memperoleh kejayaannya. Momen-momen bersejarah yang nampak seperti kemerdekaan, revolusi, dan peristiwa lainnya menjadi titik balik paling jelas bagi suatu bangsa menuju masa keemasan mereka. 

Namun ada momentum yang juga sangat penting berkaitan dengan nasib suatu bangsa dan hal tersebut pasti terjadi sekali dalam sejarah panjang suatu bangsa, momentum itu ialah bonus demografi.


Bonus demografi sendiri adalah suatu fenomena dalam sebuah masyarakat dimana usia produktifnya lebih besar daripada usia non-produktif. Indonesia sendiri diperkirakan akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030. 

Hal ini berarti tinggal 8 tahun lagi saat sejak artikel ini dibuat guna mempersiapkan segala hal yang ada pada generasi muda kita yang nanti menjadi "tokoh utama" bagi momentum besar ini.


Banyak negara telah dengan nyata sukses memanfaatkan bonus demografi mereka. Contohlah seperti Jepang yang memulai bonus demografi pada tahun 1950 dan berakhir pada 1970, dimana Jepang bisa berada di peringkat 3 ekonomi dunia saat itu dan juga kita saat ini bisa merasakan bagaimana kemajuan industri otomotif dan hiburannya (lihatlah teman wibu kalian sebagai buktinya).


Namun juga banyak negara yang "gagal" mengambil manfaat dari bonus demografi negaranya dan menjadi sebuah "bencana" demografi yang besar. Dalam hal ini kita bisa lihat Brazil dan Afrika Selatan yang gagal dalam memanfaatkan bonus demografi-nya. Bonus demografi yang tidak ditangani dengan baik tersebut membuat membludaknya angka penggangguran dan kemiskinan.


Generasi yang Sadar Isu Kesehatan Mental untuk Bonus Demografi Kita


Generasi milenial dan Z sudah pasti sangat berperan dan turut andil dalam momentum bonus demografi ini. Dan sungguh berbangga hati saya termasuk dalam generasi tersebut sehingga ada perasaan saya untuk memegang tanggung jawab memanfaatkan segala apa yang saya punya demi momentum bonus demografi ini. Ya walau sekarang baru berbagi ilmu lewat menulis artikel-artikel saja sih hehe.


Usia yang produktif juga harus memiliki kemampuan tertentu agar hasil dari produktifitasnya berkualitas. Selain kemampuan, karakter seseorang juga turut andil dalam mempengaruhi produktifitas. 

Dan yang perlu kita syukuri adalah banyak anak muda khususnya generasi z yang punya karakter dan kemampuan untuk sadar berbagai isu kesehatan mental dan juga berbagai hal psikologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline