Lihat ke Halaman Asli

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Antara Depresi dan Sedih

Diperbarui: 2 Desember 2020   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:fherehab.com

Jangan cepat beranggapan bahwa kamu mengalami depresi, ketika yang kamu alami sesungguhnya ternyata adalah kesedihan. Begitu pula sebaliknya.

Temen kamu, rekan kerja kamu, anggota keluarga kamu, bahkan mungkin kamu sendiri pernah mengalami hari yang sial atau hari yang kurang beruntung, baik itu karena tugas atau kerjaan yang begitu banyak, sampai kehilangan seseorang yang kamu cintai, seperti putus dengan pacar atau meninggalnya anggota keluarga dekat kamu. 

Lalu, sesaat setelah kita mengalami hari sial itu, kita dengan entengnya bilang "heh gue lagi depresi nih. Gue habis diputusin sama pacar gue gara-gara muka gua kecantikan."

Namun, di sisi lain, tak sedikit juga orang yang sebenarnya mengalami depresi. Tetapi, karena ketidaktahuannya mereka mengenai perbedaan antara sedih dan depresi, mereka sering tidak acuh terhadap kondisi tersebut, dan menganggap bahwa semua yang mereka rasakan hanya kesedihan yang biasa saja. 

Tentu kondisi seperti ini tentu sangat tidak sehat, baik untuk seseorang yang merasakan kesedihan maupun seseorang yang ternyata memiliki depresi.

Kemampuan kita yang buruk dalam membedakan antara sedih dan depresi membuat kita sering mendiagnosa diri kita sendiri dengan kondisi kesehatan mental yang serius (depresi) ketika yang sebenarnya kita alami hanya keadaan emosi biasa (kesedihan). 

Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang memiliki dampak buruk yang luas, dari mengganggu kehidupan personal kamu, sampai kehidupan profesional kamu. Bahkan pada tahun 2017 sekitar 300 juta orang di penjuru dunia mengidap depresi.

Oke, lalu apa perbedaan antara sedih dan depresi itu? Sedih merupakan suatu emosi yang timbul karena terjadinya suatu kejadian yang buruk kepada kita. Berarti, dalam hal ini sedih itu muncul karena adanya pemicu yang spesifik. 

Sedih juga hanya bersifat sementara, bisa mulai dari satu jam, dua jam, atau sampai beberapa hari. Kesedihan ini juga relative mudah untuk dihilangkan. Kita bisa menghilangkan kesedihan misalnya dengan cara menangis, nulis diary, atau membicarakan kesedihan tersebut kepada orang lain atau bahasa gaulnya curhat.

Sedangkan depresi menurut Kristen Fuller, MD seperti dikutip dari Psychology Today menjelaskan bahwa  Depression is a mental health disorder, an abnormal mental and emotional state, which affects how we think and feel about everything. Depression leaks into every aspect of our life, and when we are depressed, we feel numb or sad about everything

Dari definisi tersebut bisa kita lihat bahwa orang yang mengalami depresi tidak bisa merasakan lagi kegembiraan yang biasanya mereka dapat dari aktivitas tertentu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline