Lihat ke Halaman Asli

Me and My Journey

Diperbarui: 5 Oktober 2022   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Nama saya Rahardyan Abdul Fatah, saya mempunyai beberapa nama panggilan yang berbeda, teman-teman saya biasa memanggil rahardyan sewaktu saya berada di pondok pesantren, dan fatah ketika berada di lingkungan rumah. 

Saya lahir pada ahad, 10 Maret 2002 di Bogor. Ibu saya bernama Eva Chelita yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah swasta di kabupaten Bogor. Dan ayah saya bernama Iyan Apriadi yang berprofesi sebagai wiraswasta. Saya dilahirkan dari dua bersaudara sementara saya adalah anak pertama.

Saya memulai jenjang pendidikan pertama saya pada tahun 2007 di TK Cerdas. Pada tahun 2008 saya melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu Madrasah Ibtidaiyah Al-Ishlahiyah di daerah Kecamatan Bojongsari Kota Depok dan lulus dari Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 2014. 

Setelah saya lulus dari Madrasah Ibtidaiyah, keluarga saya menyarankan saya untuk melanjutkan jenjang pendidikan sekolah menangah pertama (SMP)  disalahsatu pondok pesantren di daerah Jawa Timur yaitu Pondok Modern Darussalam Gontor, karena ada salah satu dari saudara saya yang sedang menuntut ilmu disana. 

Kemudian, karena saya tertarik dan penasaran dengan kehidupan pondok pesantren maka, berangkatlah saya menuju pondok pesantren tersebut sebagai calon pelajar yang siap mengikuti ujian masuk untuk menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor. 

Dan saya sangat bersyukur karena saya diterima sebagai santri baru di pondok tersebut. Selama 7 tahun saya menimba ilmu di pondok pesantren saya telah mendapatkan pengalaman yang sangat berarti bagi saya, dari berbagai macam pengetahuan di bagian akademik ataupun dari bagian kehidupan sosial dan kehidupan organisasi yang dapat membantu saya untuk menyiapkan kehidupan sesungguhnya saat terjun ke masyarakat. 

Dan setelah lulus pun seorang lulusan pondok pesantren diwajibkan untuk mengabdikan dirinya untuk pondok pesantren selama setahun dengan cara mengajar dan membantu unit-unit usaha yang ada dipondok sebagai wadah untuk berterima kasih kepada pondok serta mengamalkan apa-apa saja yang telah dipelajari saat menjadi santri hingga lulus dari siswa akhir. 

Alhamdulillah setelah 7 tahun menjadi santri dan menjadi dan guru, saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu mahasiswa di perguruan tinggi yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 

Saya sangat bersyukur dalam menjalani kehidupan saya saat ini sebagai seorang mahasiswa, karena selain dapat mengasah kemampuan akademik saya, saya dapat mengembangkan potensi dan skill yang ada pada diri saya dan saya berharap pada akhirnya saya dapat lulus dengan baik dan dapat mengabdikan diri saya sebagai seorang yang berguna dan bermanfaat bagi nusa, bangsa, agama dan negara.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline