Lihat ke Halaman Asli

Rachmat PY

TERVERIFIKASI

Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

Kuliah Online, Solusi Kekinian Mencetak Sarjana Keren

Diperbarui: 3 Juni 2016   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi. Sumber http://cdn-2.tstatic.net/pontianak/foto/bank/images/kuliah-magister.jpg

Era digital memicu perkembangan yang semakin memanfaatkan teknologi, termasuk dunia pendidikan. Kendala keterbatasan waktu yang dialami orang-orang yang ingin meneruskan jenjang pendidikannya, tersolusikan oleh teknologi  pendidikan yakni dengan kuliah online. Sistem perkuliahan yang memangkas kendala waktu dan memaksimalkan waktu menjadi lebih efektif untuk proses perkuliahan.

*

KULIAH pada era kekinian, jaman sekarang sudah menjadi tuntutan. Tuntutan dalam arti bahwa stigma orang yang kuliah terkait dengan profesi, pekerjaan nantinya. Bekerja dalam profesi tertentu yang memang sudah menjadi semacam sistem dalam masyarakat. Peluang orang kuliah, pendidikan tinggi, katanya lebih mudah mencari kerja. Peluangnya lebih besar dengan status dan jenjang penghasilan lebih besar pula. Kemungkinan besar hal ini dikarenakan, bahwa mereka yang punya gelar sarjana, lebih luas lapangan pekerjaannya. Jadi lebih bisa mengajukan lamaran kerja kemana-mana. Masuk akal bukan?

Jadi kuliah menjadi sebuah jalur formal yang eksis dan umum dilakukan di masayarakat, tentu tak masalah bagi mereka yang mampu secara financial. Meski banyak juga mereka yang gigih kuliah sambil bekerja. Kondisi ini umum ada di kota-kota besar. Gelar kesarjanaan, pendidikan tinggi yang lebih mendapatkan apresiasi secara penghasilan, ‘memaksa’ dan memotivasi untuk kuliah, bagaimana pun caranya.

Sistem Pendidikan Tingkat Perkuliahan

Lalu seperti apa perkuliahan yang tepat? Apakah setiap orang sama kebutuhannya? Bagi saya banyak hal yang memperngaruhi orang untuk kuliah sesuai dengan kebutuhannya. Mulai dari jurusan yang dipilih, jenjang strata (Akademi, sarjana) sampai metode sistem perkuliahan. Dulu saya kuliah di Yogyakarta di sebuah Perguruan Tinggi Negeri sebagai mahasiswa regular. Artinya perkuliahan yang diikuti dengan datang ke kampus, setiap hari dari pagi sampai sore, sesuai dengan mata kuliah (SKS) yang diambil di awal semester. Umum berlaku seperti itu. Datang, masuk kelas, ikut pengajar dosen, kerjakan tugas, pulang. Demikian menjadi siklus anak kuliahan. Memang sistem pendidikan perkuliahannya seperti itu adanya.

Bagi yang bukan regular? Pekerja? Ada kelas extension. Banyak dibuka oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta. Jam kuliahnya sore dan bahkan malam hari. Mahasiswa tetap datang dan masuk kelas. Belajar dengan dosen. Memang demikian. Bedanya dengan regular, yaaa waktu dan biaya pendidikannya tentunya. 

Kuliah Online

Jaman telah dirambah era digital. Sistem pendidikannya pun berbeda. Mulai berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang menyentuh bidang pendidikan. Jika sebelumnya di sistem Universitas Terbuka, mahasiswa tak perlu datang ke kelas, terkecuali hal-hal tertentu. Mahasiswa di-mandiri-kan untuk belajar mata kuliah yang ‘diambilnya’ setiap semester. Maka setelahnya berkembang dengan adanya e-book, e-learning, dan e-course. Hal ini memungkinkan mahasiswa  dapat belajar di mana saja dan kapan saja. Yaaa, artinya kendala lokasi kuliah yang jauh, waktu yang terbatas khususnya bagi para pekerja, terjawab dengan adanya kuliah online, e-learning. Untuk sistem pendidikan seperti itu, mendapat support dari Pemerintah. Ada peraturan dari Pemerintah yang mendukung perguruan tinggi untuk memiliki program pendidikan online yang dibangun sendiri atau bekerja sama dengan pihak ketiga. Inilah titik momentum tumbuhnya kuliah online, e-learning.

Ilustrasi. Sumber http://penakita.com/wp-content/uploads/2014/04/kuliah-online.jpg

Pengalaman Mengajar Kuliah Online

Dulu pada medio 2009, saya pernah menjadi tenaga tutor di UPBJJ UT (Universitas Terbuka) Batam. Sistem ajar mengajarnya online, dan juga ada tatap muka yang digelar pas weekend aja, Sabtu dan Minggu. Sifatnya sih tergantung mahasiswanya, ikut atau tidak dipersilakan. Sementara yang sifatnya wajib adalah sistem online menggunakan software khusus untuk interaksi antara tutor dan mahasiswa. Interaksi meliputi mata kuliah, tugas-tugas, diskusi dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline