Lihat ke Halaman Asli

Rafael_STPKSTUDENT

Saya menyukai dunia semi literasi

Budaya sebagai Proses Perjumpaan

Diperbarui: 14 November 2021   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi pemaka/kompasiana.com

Kata budaya sangatlah tidak asing pada tatanan kehidupan manusia, budaya merupakan bukan suatu unsur yang kerap kali ingin digapai manusia atau menjadi suatu tujuan manusia.

Budaya merupakan suatu hasil dari akal budi manusia yang kemudian menjadi suatu pedoman kehidupan manusia, terciptanya suatu budaya ialah demi mempertahankan kehidupan manuisa itu sendiri. Budaya yang lahir oleh karena akal budi manuisa sangatlah banyak, setiap budaya pada dimensinya memiliki makna dan arti yang berbeda. 

Setiap daerah yang berada di dunia ini memiliki budaya masing-maasing yang pada dsarnya memiliki perbedaan, entah perbedaan budaya itu di inkarnasikan atau makna dan artinya, sangatlah berbeda. Dari perbedaan budaya itu kemudian setiap budaya yang ada dipersatukan oleh satu budaya (Budaya Internasional), yang diakui secara universal.

Dari sekian banyak budaya yang kita kenal,temui disetiap pelosok bumi ini kerap kali juga kita mengenal yang namanya "budaya sebagai proses perjumpaan" , "salam kenal".  Di berbagai daerah memiliki dimensi dari budaya tersendiri pada saaat dimana kita berjumpa dengan orang lain. 

Karana setiap budaya yang dilakukan sebagai "formalitas" berjumpa dengan orang lain terkadang ingin menyampaikan suatu "suara hati" dari daerah itu sendiri. Contoh konkretnya seperti budaya fakfak, salah satu kabupaten di papua barat, dimana terdapat suatu budaya pemakaian noken dan tarian untuk meyambut tamu yang berkunjung didaerah itu, dari tarian dan pemakaian noken itu masyarakat setempat ingin meyampaikan atau mengatakan bahwa tamu tersebut diterima dengan senang hati.

Mengapa perlu adanya suatu budaya yang menjadi forma suatu perjumpaan, disini saya ingin mengatakan bahwa manusia hidup berdasarkan budaya dan juga karena budaya, menjadikan, memiliki budaya dalam proses perjumpaan itu ialah untuk menunjukan eksistensi daerah itu sendiri, mejadi suatu yang "imanen" dalam kehidupan itu sendiri.

Budaya sebagai proses poerjumpaan ini juga ada agar semua orang yang ada didunia ini dapat berhubungan/berelasi, layaknya bahasa Indonesia, ini merupakan suatu budaya internasional yang diakui oleh seluruh orang indonesia, adanya bahasa Indonesia juga merupakan suatu budaya proses perjumpaan dimana seluruh yang orang yang berdomisili di Indonesia bisa saling mengalami yang namanya perjumpaan dengan orang lain. Jiika tidak adanya bahasa Indonesia  yang sebagai budaya nasional maka Indonesia tidak dapat bersatu, tidak dapat mengalami yang namanya perjumpaan dengan orang lain.

Maka pentinglah yang namanya suatu budaya, terlebih khusus budaya yang menjadi fandasi untuk membangun relasi dengan orang lain, maka patutlah untuk kita menjaga budaya kita agar tetap eksis, agar yang namanya proses dimana kita berjumpa dengan orang lain itu sangatlah "easy" dan memiliki "keindahan tersendiri".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline